Lihat ke Halaman Asli

Salahkah Seorang Guru

Diperbarui: 29 Desember 2016   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudut pandang subyektif masih kental dalam banyak tulisan. Maka saya cukup menggunakan pola pikir Socrates untuk menjawabnya. Terlepas dari kekafiran socrates tersebut :D

Andaikan anda seorang guru. Mengajarkan  matematika, fisika, dan kimia kepada anak didik anda. Kemudian ternyata anak didik anda menggunakan ilmu yang dia dapatkan untuk melakukan sesuatu hal. Apakah anda praktis menyalahkan guru tersebut? Tentu tidak, karena guru sendiri merupakan ladang ilmu dimana siapapun dapat menggali ilmu yang dimilikinya. 

Andaikan anda seorang guru. Mengajarkan ilmu matematika dengan teori phytagoras. Namun sekolah anda melarang menggunakan teori phytagoras dengan sebuah alasan khusus. Apakah kemudian anda menyalahkan guru tersebut? ataukah anda juga melarang diri anda untuk menggunakan teori phytagoras tersebut yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan sekolah anda tersebut?

Andaikan anda seorang guru. Mengajarkan ilmu matematika, lalu disaat yang bersamaan guru yang lain mengajarkan kepada anda ilmu kimia. Kemudian murid-murid anda menggabungkan ilmu matematika yang didapatkan dari anda dan ilmu kimia yang didapatkan dari guru lain (mungkin dalam perhitungan molaritas). Apakah kemudian anda akan menyalahkan guru tersebut?

Andaikan anda seorang guru. Mengajarkan ilmu matematika, lalu disaat yang bersamaan sekolah tempat anda mengajar sedang mengadakan upacara bendera. Beberapa siswa enggan mengikuti upacara bendera tersebut karena sedang mengerjakan tugas matematika yang anda berikan hari berikutnya. Apakah kemudian anda akan menyalahkan guru tersebut?

Beberapa pertanyaan tersebut, akan menunjukkan kualitas berpikir anda. Perlu diingat, bahwa ini abad ke 21. Bukan abad pertengahan dimana Isaac Newton digantung karena mempertahankan teori heliosentris yang saat itu bertentangan dengan dogma gereja. Ini adalah abad 21 dimana ilmu pengetahuan digunakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak kemudian menjadikan bangsa kembali dibodohi sebagaimana penjajah memperbodoh kita dengan sebutan ekstrimis selama berabad-abad.

Salahkah seorang guru?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline