Lihat ke Halaman Asli

Bahrul Ulum

Mahasiswa

Tipologi Pondok Pesantren di Nusantara

Diperbarui: 13 Juni 2020   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.alkhoirot..com

Secara bahasa, tipologi berasal dari Tipo yang berarti pengelompokan dan Logos yang berati ilmu. Sedangkan secara terminologi, tipologi adalah pengetahuan yang berusaha menggolongkan atau mengelompokkan objek/ manusia menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, pengaruh dominan, nilai-nilai budaya, dan seterusnya. Secara umum tipologi adalah pengklasifikasian suatu objek berdasarkan karateristik tertentu yang terkait dengan objek.

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang merupakan produk budaya bangsa Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia dimulai sejak Islam masuk di negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang sebenarnya telah lama berkembang sebelum kedatangan Islam.

Pada awalnya pesantren di Indonesia pembelajarannya menganut sistem tradisional (kuno). Tetapi seiring berkembangnya zaman, kini pesantren bertransformasi menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Pembelajaran dan sistem pendidikan telah dipadukan dengan sistem pendidikan modern. Hal inilah yang kemudian memunculkan bermacam-macam jenis pondok pesantren di Indonesia. Perbedaan-perbedaan tersebut menghasilkan suatu tipologi pondok pesantren.

Di Indonesia, terdapat dua model pondok pesantren yang sering dikenal, yakni pondok pesantren salafiah yang biasa kita kenal dengan pondok pesantren salaf atau pondok pesantren salafi, dan juga model pondok pesantren khalafi atau pondok pesantren modern.

1. Pondok Pesantren Salafiyah (Tradisional)

Kata salaf dalam pengeritan pesantren di Indonesia dapat dipahami dalam makna literal dan sekaligus terminologis khas Indonesia. Secara literal, kata salaf dalam istilah pesantren adalah kuno, klasik dan tradisional sebagai kebalikan dari pondok modern, kholaf atau ashriyah.

Secara terminologi sosiologis, pesantren salaf adalah sebuah pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu agama saja kepada para santri. Jika ada ilmu umu, tentunya ilmu itu diajarkan dalam porsi yang sangar sedikit 

Umumnya, ilmu agama yang diajarkan meliputi Al-Quran, hadits, fiqh, akidah, akhlak, sejarah Islam, faraidh (ilmu waris Islam), ilmu falak, ilmu hisab, dan lain-lain.  Semua materi pelajaran yang dikaji memakai buku berbahasa Arab yang umum disebut dengan kitab kuning, kitab gundul, kitab klasik atau kitab turots.

Pesantren salafiyah merupakan pesantren yang menerapkan pendidikan berpedoman pada kitab-kitab klasik atau biasa kita kenal dengan kitab kuning. Hal inilah yang membedakan antara pesantren salafiyah dengan pesantren tradisional dengan pesantren modern, yakni pada metode pengajaran dan infrastrukturnya.

Pesantren salaf  menerapkan sistem pendidikan kuno, seperti sorogan, bandongan, dan wetonan. Sistem pendidikan di pesantren salafiyah murni mengajarkan ilmu agama dengan menerapkan sistem tradisional atau klasikal, yang juga di mana disebut jenjang kelas atau istilah madrasah diniyah. Metode klasikal adalah metode sistem kelas yang tidak berbeda dengan sistem modern. Hanya saja bidang studi yang diajarkan mayoritas adalah keilmuan agama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline