Lihat ke Halaman Asli

People, People, and People (Sebuah Perspektif dari Konsep Kompetensi Inti Perusahaan)

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Chief Executive Officer (CEO) pada salah satu Perusahaan Multinasional yang besar di Indonesia mengatakan di depan para mahasiswa bahwa kiat yang pertama dalam membangun suatu usaha itu adalah People, People and People. Kalau boleh penulis tafsirkan apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut yaitu Sumber Daya Manusia adalah menjadi faktor yang sangat penting dan mempunyai pengaruh di dalam berhasil atau gagalnya suatu usaha yang baru dan sedang dibangun oleh para pengusaha. Para pengusaha harus mempunyai perspektif bahwa Sumber Daya Manusia adalah merupakan aset tidak berwujud perusahaan yang sangat strategis untuk mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Bahkan pada masa sekarang, seorang ahli keuangan akan memperhitungkan faktor-faktor aset tidak berwujud tersebut dalam setiap analisa dan proyeksi sebuah bisnis. Hal ini menandakan bahwa ilmu mengenai Sumber Daya Manusia adalah bukan ilmu yang sederhana dan dipandang sebelah mata. Sumber Daya Manusia bukanlah sekedar ilmu mengenai penggajian, pensiun ataupun surat kontrak. Lebih dari itu, Sumber Daya Manusia adalah ilmu yang strategis yang berbicara mengenai bagaimana cara untuk mengembangkan dan mencapai kompetensi individu, kompetensi kelompok, dan bahkan kompetensi organisasi.

Dalam buku ‘Competing For The Future’, Hamel dan Prahalad memperkenalkan konsep Core Competence (Kompetensi Inti) di dalam perusahaan. Di dalam penjelasan buku tersebut, Hamel dan Prahaladmenggambarkan bahwa Kompetensi Inti itu merupakan aspek yang paling kritikal dalam mencapai keunggulan bersaing perusahaan. Ada tiga hal yang dapat diidentifikasi dalam memenuhi pencapaian Kompetensi Inti perusahaan yaitu, pertama, kuatnya suatu perusahaan yang memiliki akses terhadap berbagai pasar. Kedua, kemampuan perusahaan yang signifikan dalam memberikan kontribusi nilai atau manfaat terhadap para pelanggannya. Ketiga, kesulitan para kompetitor untuk meniru faktor-faktor keunggulan bersaing pada suatu perusahaan. Dari tiga hal identifikasi diatas penulis berpendapat bahwa faktor Sumber Daya Manusia adalah menjadi pilar yang penting untuk mencapai keunggulan bersaing bagi para pengusaha yang sedang membangun bisnisnya. Bahkan penulis berpendapat bahwa kecepatan perusahaan baru untuk merebut pasar dari para kompetitor lama itu tergantung dari kecepatan dan ketepatan Strategi Sumber Daya Manusia yang dibuat oleh perusahaan tersebut.

Banyak hal dan cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam membangun Konsep Kompetensi Inti di dalam suatu perusahaan baru. Dalam hal ini penulis hanya mencoba menganalisa Konsep Kompetensi Inti dari Sumber Daya Manusia dengan membatasi ruang lingkup tulisan hanya dari tiga aspek yang telah diidentifikasi oleh Hamel dan Prahalad di dalam bukunya tersebut.

Pertama, kuatnya suatu perusahaan yang memiliki akses terhadap pasar. Kompetensi intiSumber Daya Manusia yang dimaksud disini adalah bahwa para direksi, manajer, dan semua karyawan harus mempunyai kemampuan untuk membangun jaringan yang luas terhadap pasar. Jaringan ini adalah bukan hanya sekedar menjalin komunikasi akan tetapi terlibat langsung di dalam jaringan tersebut. Hal ini akan bermanfaat untuk kecepatan mendapatkan informasi apapun dari pasar, mempermudah perusahaan baru dalam proses adaptasi terhadap pasar, serta membuat perusahaan baru lebih fleksibel dan peka terhadap perubahan situasi dan kondisi pasar. Kebanyakan perusahaan baru akan kesulitan mempunyai akses terhadap pasar. Dengan membangun kompetensi inti tersebut maka kecepatan perusahaan dalam memasuki pasar bahkan menguasai pasar akan semakin bertambah.

Kedua, kemampuan perusahaan yang siginifikan dalam memberikan nilai dan manfaat bagi para pelanggannya. Kompetensi Sumber Daya Manusia yang dimaksud adalah perusahaan harus memberikan dan menanamkan pengetahuan yang baik terhadap para karyawannya. Dengan modal pengetahuan yang baik maka diharapkan ekspektasi para pelanggan terhadap suatu produk yang dijual perusahaan akan terpenuhi sehingga tingkat kepuasan pelanggan akan baik. Yang harus diingat bahwa dalam hal ini Kompetensi Inti itu dibangun juga bisa melalui Learning Process yang panjang sehingga pengetahuan yang diterima pun akan semakin matang. Dengan membangun kompetensi inti tersebut maka perusahaan baru bisa memperoleh tujuan bisnisnya dalam jangka pendek sehingga bisnis akan lebih cepat berkembang.

Ketiga, kesulitan para kompetitor untuk meniru faktor-faktor keunggulan bersaing pada suatu perusahaan. Kompetensi Sumber Daya Manusia yang dimaksud disana adalah bahwa perusahaan harus mempunyai keunggulan bersaing yang unik sehingga sulit diadaptasi oleh kompetitor. Hal yang unik dalam hal ini adalah, para karyawan harus dibekali kemampuan yang lebih dalam mendapat dan memelihara para pelanggan perusahaan. Misalkan karyawan harus diberi bekal attitude yang baik sehingga kredibilitas dapat dibangun terhadap para pelanggan. Atau contoh berikutnya para tenaga penjual perusahaan dilengkapi dengan alat-alat kerja yang menarik serta diberi kemampuan untuk menerima jasa konsultasi. Dengan membangun kompetensi inti tersebut maka perusahaan baru akan dengan mudahnya dapat merebut para pelanggan lain dari para kompetitor lama sehingga perusahaan akan lebih mudah untuk memasuki atau bahkan menguasai pasar.

Kesimpulan penulis adalah bahwa perusahaan baru yang notabenenya adalah belum menjadi penguasa pasar atau bahkan memasuki pasar pun mengalami kesulitan, harus memiliki perspektif bahwa Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor Kompetensi Inti yang sangat penting sebagai dasar untuk membuat Strategi Bersaing Perusahaan. Perusahaan baru tidak perlu khawatir dengan investasi yang mungkin akan terasa besar dalam membangun kompetensi inti ini. Yang perlu diingat bahwa Sumber Daya Manusia adalah merupakan Aset Tidak Berwujud bagi perusahaan yang bisa mendatangkan pendapatan yang signifikan jika perusahaan bisa mengalokasikan secara tepat. Para pengusaha harus berfikir bahwa investasi dalam bidang Sumber Daya Manusia adalah merupakan faktor non finansial yang akan mendatangkan manfaat ekonomi yang sangat besar bagi perusahaan.

Semoga tulisan ini berguna dan bermanfaat bagi semua para pelaku bisnis, baik yang baru maupun yang sudah berpengalaman. Amin.

Bahrul Qamar SE, Ak, MA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline