Jumat, 12/2. Mahasiswa Unipma berikan pelatihan pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) sebagai bahan pengganti pupuk kimia. Dengan memanfaatkan sampah organik, pembuatan MOL diharapkan dapat menjadi solusi pupuk alami yang memiliki banyak kelebihan.
Pelatihan pembuatan MOL ini berlokasi di rumah Sekretaris Desa Klitik dan diikuti oleh seluruh anggota kelompok tani Dusun Sambirobyong.
Bahan yang digunakan adalah pisang busuk yang sudah tidak laku dijual, air, tetes tebu, air cucian beras. Selanjutnya pupuk yang berhasil dibuat akan diuji cobakan di sawah milik Sekretaris Desa Klitik.
"Jadi begini mas, Desa Klitik itu menjadi salah satu penghasil beras paling besar di Ngawi. Terkadang petani mengeluh karena harga pupuk yang mahal, maka dari itu dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik yang mana nanti uang yang seharusnya dibuat untuk membeli pupuk kimia dari luar daerah bisa dialihkan untuk kebutuhan lain dan tetap berputar di Desa Klitik" ujar Sekretaris Desa Klitik.
Dengan latar belakang tersebut, mahasiswa Unipma berikan pelatihan pembuatan MOL bekerja sama dengan pihak desa, dengan pemateri utama Sekretaris Desa Klitik.
"Kami berharap dengan adanya pelatihan pembuatan MOL atau pupuk organik ini dapat meringankan beban biaya bagi petani dan juga meningkatkan hasil produksi padi. Selain itu juga pupuk organik lebih bersahabat dengan tanah, bisa mengurangi pencenaran tanah juga. Semoga ilmu yang diberikan bisa bermanfaat dan benar-benar dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat." Kata Yuda, Ketua KKNT kelompok 38 Unipma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H