Lihat ke Halaman Asli

Ujian Berat Stefano Pioli

Diperbarui: 20 November 2016   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stefano Pioli terlihat kesal saat Roma mengalahkan Lazio dengan skor: 4-1 | Vincenzo Pinto/AFP/Getty Images

Dalam industri sepakbola modern seperti sekarang ini, di mana tuntunan kemenangan dalam setiap pertandingan begitu tinggi, laga debut selalu jadi momok bagi seorang pelatih kepala. Apalagi, bila sang pelatih kepala baru saja menggantikan posisi pelatih sebelumnya yang didepak dari klub setelah gagal membuat penampilan timnya sesuai harapan pemilik klub. Kondisi ini akan semakin genting ketika debut yang akan dijalani ialah derbi tim se-kota yang sarat tradisi dan gengsi. Adalah seorang Stefano Pioli yang berkesempatan merasakan tekanan besar di pundaknya, setelah menggantikan posisi Frank de Boer sebagai pelatih kepala tim sepakbola Internazionale Milan, yang dipecat awal Nopember lalu.

Stefano Pioli akan menjalani debutnya di pertandingan resmi dalam ujian berat bertajuk derby della madonina melawan rival se-kota AC Milan pada Giornata ke-13 yang akan digelar di Stadion San Siro, pada Minggu (20/11) waktu setempat. Pelatih yang dikontrak 18 bulan itu pertama kali diperkenalkan langsung kepada pers pada Kamis (10/11), dan telah menjalani ‘debut’ laga uji coba melawan klub asal Swiss, Chiaso, di Apiano Gentile – markas latihan Inter – yang berhasil dimenangkan Internazionale dengan skor akhir 3-1.

Pioli sendiri mengakui bahwa dia akan berfokus pada derby mendatang, “Untuk kali ini, kami harus bersiap menghadapi pertandingan satu per satu. Pertandingan kami berikutnya adalah laga itu – derby. Kami ingin sepenuhnya siap menghadapinya.” Ujarnya sesaat setelah konferensi pers pertamanya sebagai pelatih Inter Milan, sebagaimana dilansir Mediaset Premium.

Derby kota Milan kali ini diperkirakan akan tetap menarik fokus perhatian pecinta sepakbola dunia, meski kedua klub kesulitan berjaya baik di Serie A Italia maupun di level Eropa. Sejak awal, rivalitas antara Inter Milan dan AC Milan senantiasa terjaga intensitasnya, dan berpuncak pada laga derbi yang setidaknya digelar dua kali dalam satu musim. Sebagaimana derby klub-klub raksasa Eropa lainnya, derby ini juga dimaknai dengan keunikan dan nilai sejarah yang mampu bertahan bertahun-tahun sepanjang sejarah kedua klub. 

Mulai dari dilatarbelakangi perbedaan pandangan politik, agama, nilai aset, pemain bintang, hingga prestasi kedua klub. Dengan kondisi saat ini yang tanpa adanya gesekan politik, pamor pemain bintang, dan persaingan merebut titel juara, atmosfir persaingan antara kedua klub akan tetap terjaga berkat fanatisme dan dukungan para fans mereka.

Posisi nerrazuri,julukan Inter Milan, pada klasemen Serie A hingga pekan ke-12 memang kurang menggembirakan. Inter tertahan di peringkat 9 klasemen sementara dan baru mengoleksi 17 poin, hasil dari lima kemenangan, dua kali seri, dan lima kali kalah. Sementara itu, hasil lima pertandingan terakhir, di mana dua kali partai kandang dan tiga kali tandang, Internazionale hanya mampu meraih kemenangan kala berlaga di partai kandang saja. Tiga partai tandang semuanya menelan kekalahan. Dari data ini, bisa kita simpulkan bahwa penampilan Inter Milan masih sangat labil dan bermasalah dari segi mentalitas.

Hal yang menggembirakan kubu Inter Milan ialah hasil positif dari laga terakhir. Meski saat itu tim masih dipimpin oleh pelatih interim, Stefano Vecchi, Internazionale berhasil meraih poin penuh setelah mengemas kemenangan telak 3 – 0 melawan Crotone di depan publik San Siro. Modal yang cukup berharga bagi sang pelatih baru, Stefano Pioli, sebelum berhadapan dengan AC Milan akhir pekan nanti.

Kini para Internisti, julukan fans Inter Milan, meletakkan harapan mereka pada Stefano Pioli. Selama karir kepelatihannya, Pioli dikenal sebagai pelatih yang mampu mendongkrak daya serang anak asuhnya, sebagaimana terlihat semasa ia memimpin klub Bologna dan Lazio. Misalnya, klub Lazio di musim 2014/2015 mengkoleksi jumlah gol sebanyak 71 gol, sebuah rekor selama satu dasawarsa terakhir. Prestasi itu berdampak positif pada klasemen akhir Serie A di musim itu, dengan menempatkan mereka di posisi tiga. Para pendukung inter tentu berharap agar pengalaman Pioli itu akan segera menampakkan hasil pada laga derby nanti.

Alessio Romagnoli Diragukan Tampil

Peluang agar harapan fans Inter itu terwujud bisa dikatakan cukup besar. AC Milan telah mengumumkan bahwa salah satu palang pintu pertahanan mereka, Alessio Romagnoli, diragukan dapat tampil. “AC Milan mengumumkan bahwa Alessio Romagnoli mengalami cedera pangkal paha saat pertandinan dengan Italia pada Selasa malam. Pemain akan menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.” Sebagaimana dilansir laman resmi acmilan.compada Rabu (16/11). Sebagai penggantinya di lini pertahanan, Milan telah menyiapkan salah satu dari Gustavo Gomez atau Christian Zapata.

Kehilangan Romagnoli tentu menjadi pukulan telak bagi Milan sebelum laga derby melawan Inter. Pasalnya, bek muda Italia itu telah menjadi tumpuan utama di jantung pertahanan Milan. Pada musim ini, Romagnoli telah mencetak 11 kali penampilan di mana dia selalu bermain penuh 90 menit. Berkat penampilan apiknya, rosonerri– julukan Milan – kini berhasil bertahan di posisi 3 klasemen sementara Serie A dengan perolehan poin sebanyak 25. Hanya tertinggal 5 poin di belakang pimpinan tabel klasemen, Juventus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline