Lihat ke Halaman Asli

Bahrul ilmisa

mahasiswa universitas uin satu tulungagung

Dari Vespa untuk Indonesia

Diperbarui: 31 Oktober 2023   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di siang hari yang terik sekitar pukul 01.30 aku dengan mengendarai vespa tua ku berjalan pulang ke kos. Jarak antara kampus ke kos Tak jauh sekitar 1 km. Sampai kos ku lempar tas lalu ku rebahkan tubuhku ke kasur sembari melepas penat setelah berkuliah. Tak lama setelah ku merebahkan badan ada dering telfon yang berbunyi. Ternyata itu adalah ryan teman yang baru ku kenal sekitar satu hari. Riyan menelpon untuk meminjam kunci shok ukuran 22. Aku pun menyanggupinya ku antar kunci itu ke tempat riyan yang berada di salah satu warung kopi di depan kampus. Ku parkir vespa ku di belang warung lalu ku cari riyan ke dalam. Setelah bertemu ku bertanya buat apa kuncinya. Tanpa dia menjawab dia mengeluarkan vespa biru jenis vbb. Setelah itu di rebahkanlah vespa Vespa vbb itu di tanah. Ada seseorang lagi menghampiri ku dan riyan tingginya sama dan gaya rambutnya pun sama gondrong ikal seperti gaya 90an. Awalnya aku tak tau siapa dia setelah berbincang dia menggenalkan dirinya bernama tole dan ternyata tole ini adalah kakak kandung dari si ryan. Setelah merebahkan vespa biru itu ke tanah di bukalah tromol belakang dan di ketahui as roda dan tromol belakang sudah halus atau sudah tidak bisa di pakai. Akhirnya kita  bertiga mengekemas kunci dan peralatan yang ada ryan mendirikan vespa yang di rebahkan lalu di bawa ke dalam. Karena sudah tidak bisa di perbaiki vespa itupun di pajang di dalam warung. Lalu kami bertiga pun duduk duduk santai di pojok warung tersebut sambil menyeruput  kopi lalu kami berbincang. Sekilas ketika tole membuka gedged aku spontan menanyakan apa nama akun instagram dari tole. dia pun memberitahu lalu ku cari di instagram ku dan ku folow aku kaget ketika melihat pengikut instagramnya ada salah satu pengikutnya yang membuat aku bertanya tanya. Akun instagram tole di ikuti oleh salah satu orang yang sangat hebat menurutku dia adalah juple salah satu petouring handal di dunia vespa tidak hanya touring juplee ini juga melakukan perjalanan di tempat tempat pelosok Indonesia. Tanpa ragu ku tanya kepada tole “pean kok di folow juple lo mas?” (kok bisa kamu di ikuti juple mas?) dengan senyum tipis tole pun bercerita. Dia bernama Julian Ranik atau biasa di panggil juple dia berasal dari Bogor. Awal pertemuan ku dengan  juple berawal di tahun sekitar 2017 yang saat itu ketika juple mau pergi ke Lombok. Ketika dia sampai Jombang vespa yang di kendarai juple meglami troble. Lalu ada seorang teman ku yang tidak sengaja bertemu juple yang vespanya mogok. Teman ku pun mengantar juple ke markas salah satu komunitas vespa Jombang yaitu RSUD (rider scooter unit djombag) dan bertemulah juple dengan ku di sana . Selama beberapa hari vespanya troble lalu setelah vespanya bisa di perbaiki juple melanjutakan perjalanannya ke Lombok. Empat tahun berlalu setelah kepergian juple dari Jombang  akupun  mendpatkan telepon dari juple juple berkata akan Melakukan perjalanan dari sabang sampai Merauke juple juga mengabari bahwa dia akan singgah di Jombang. Setelah empat tahun itulah juple akhirnya bertemu lagi dengan ku. selama sepuluh hari juple berada di Jombang dan juga membenarkan mesin vespanya setelah 4 tahun tak pernah di benahi itu adalah awal kisah perjalanan juple. Juple menamai perjalananya dengan nama djalan baru. Awalnya juple tak sendirian dia bersama teman nya yang bernama gilang namun ketika juple dan gilang sampai di bali ketika setelah acara vwd ( vespa World day) gilang mengalami suatu keadaan yang sulit akhirnya gilang pun kembali dan juple melanjutkan perjalanan nya sampai sekarang. Juple dengan perjalananya (jalan baru) memiliki misi yaitu BELAJAR, PERKEMBANGAN SISTEM, NAIK VESPA, DARI VESPA UNTUK INDONESIA. Jika kita liat kebanyakan petouring prtouring umumnya akan mengejar dan mendatngi destinasi wisata. Hal ini berbeda dengan apa yang di lakukan juple. Juple mlakukan perjalanan sampai pelosok pelosok desa di Indonesia dia memberi kehidupan menebar keceriyaan di pelosok pelosok Indonesia, dia juga belajar adat istiadat warga lokal ikut berbaur dengan warga lokal.  Juple berjalan sangat lambat dia singgah di desa desa terpencil bisa berbulan bulan lamanya dia juga mengalang donasi seribusatu sepatu untuk anak anak kecil di desa pedalaman dan juga dia membagikan buku buku untuk anak anak pedalaman. Itulah yang membedakan juple dengan djalan barunya dengan petouring petouring lainnya. Tole pun menyeruput kopi yang tinggal sedikit dan menyisahkan ampas. Aku mndengarkan dengan hikmat sekali dan merasa kagum dengan juple dan perjalananya. Tak terasa matahari mulai tergelicir di bagian barat solah solah gusdur pun berbunyi penanda limbelas menit lagi azan magrib berkumanndang. Lalu akupun per pamitan kepada riyan dan tole untuk kembali kekos karena hari sudah sore dengan semangat di hati ingin meniru perjalanan juple dengan vespanya. DARI VESPA UNTUK INDONESIA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline