Lihat ke Halaman Asli

bahril aziq

mahasiswa

Dampak Panjang Isu SARA pada Pemilu

Diperbarui: 14 Juli 2023   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nama : Bahril aziq

Nim : 221230000601

Program Studi : Teknik Sipil

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Dampak Panjang Isu SARA pada Pemilu

Pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi yang penting dalam sebuah negara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, isu-isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) semakin mengemuka dan mempengaruhi proses pemilu. Tulisan ini akan membahas dampak panjang isu SARA pada pemilu dalam lima halaman, dengan menggali pengaruhnya terhadap masyarakat, stabilitas politik, representasi politik, keragaman, dan upaya memperkuat demokrasi.

Kata Kunci: Isu SARA, Pemilu, Masyarakat, Stabilitas Politik, Representasi Politik, Keragaman, Demokrasi.

Isu SARA telah lama menjadi perhatian dalam konteks pemilu di banyak negara. Dalam beberapa tahun terakhir, isu ini semakin mencuat dan berdampak signifikan pada proses demokrasi. Isu-isu terkait dengan suku, agama, ras, dan antargolongan sering digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memanipulasi opini publik dan memperoleh keuntungan politik. Dalam tulisan ini, kita akan menggali dampak panjang isu SARA pada pemilu, baik dalam konteks masyarakat, stabilitas politik, representasi politik, keragaman, maupun upaya memperkuat demokrasi.

I. Dampak Isu SARA pada Masyarakat

Isu-isu SARA dapat memicu perpecahan dan konflik antar kelompok masyarakat. Sentimen negatif yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Hal ini dapat menghambat pembangunan sosial dan ekonomi, serta menciptakan ketidakstabilan dalam hubungan antarwarga.

II. Dampak Isu SARA pada Stabilitas Politik

Isu-isu SARA dapat mempengaruhi stabilitas politik suatu negara. Saat isu-isu sensitif seperti SARA diperdebatkan secara intensif dalam konteks pemilu, risiko konflik politik meningkat. Ketegangan antarkelompok dapat memicu kerusuhan, demonstrasi, atau bahkan kekerasan politik. Ini dapat mengganggu jalannya pemilu, memperlemah lembaga demokrasi, dan menciptakan ketidakstabilan politik yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline