Lihat ke Halaman Asli

Bahran Andang

Pemerhati Budaya Inovasi dan Social Enterprise

Menantang Zaman

Diperbarui: 1 April 2017   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwa-jiwa penantang zaman..

Ketika aku terjaga...

Pikiranku terbelenggu dan jantungku berdegup kencang...

Sayup-sayup terdengar suara gemercik air dipancuran bambu memecah kesunyian malam...

Teringat bahwa esok hari aku mesti merajut  renda baju anakku yang usang...

Kembali kuterlelap, menanti kembali hadirnya mimpi-mimpi yang terpenggal...

Jiwa-jiwa penantang zaman...

Pagi ini, sinar mentari menyeruak, menembus tirai dari kisi-kisi jendela rumahku yang lapuk...

Kucoba membuka mata, menatap pepohonan berselimut embun...

Kaki-kaki bergetar, mengayun langkah, menepis galau dan kebosanan

Rasanya aku tak mampu lagi mendiami bumi yang semakin sesak dan penat...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline