Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku hari ini Kamis (05/06/2014) menggelar Rapat Koordinasi Kerja Daerah (Rakerda) serta Pendidikan dan Pelatihan daerah (Diklatda)
Ditempat yang sama Ketua Bidang Infrastruktur BPP HIPMI Bahlil Lahadalia menegaskan diperlukan komitmen untuk melakukan kerjasama, kemitraan usaha serta rumusan tindak lanjut guna mendorong percepatan perkembangan rempah secara sistematik, terintegrasi dan berkelanjutan
"Dukungan Infrastruktur untuk membangun agroindustri pedesaan sangat penting, Ke depan sentuhan teknologi merupakan keharusan sebab kalau tidak petani rempah dalam skala kecil sangat sulit bersaing dengan para pelaku usaha besar. Kemitraan merupakan salah satu solusi," ujar Bahlil
Rempah sebagai bagian dari komoditas perkebunan, lanjut Bahlil sangat strategis karena berperan tidak hanya dari aspek ekonomis, tetapi juga historis, sosiologis, geografis dan ekologis.
Bahlil menilai komoditas ini telah memiliki pangsa pasar tersendiri di luar negeri sehingga menjadi salah satu komoditas ekspor andalan yang memiliki nilai tambah.
"Bahkan rempah Indonesia telah dikenal dunia sejak ribuan tahun silam dan merupakan komoditi, HIPMI menggangap hal ini sangat strategis di samping produk-produk kelautan" tandas Bahlil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H