Lihat ke Halaman Asli

Ini Kriteria Dirut Pertamina Versi HIPMI

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Karen Agustiawan menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Pertamina. wanita kelahiran, Bandung, 19 Oktober 1958 itu akan melanjutkan karirnya di dunia akademis sebagai dosen di Harvard University.


Menurut Calon Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa Pertamina di bawah pimpinan Karen banyak capaian yang telah diraih.

"Banyak capaian yang telah raih Karen selama memimpin BUMN energi terbesar di Indonesia ini. Dari sisi kinerja perusahaan, tahun 2009 ketika dia baru memimpin, pendapatan Pertamina masih sebesar 300an triliun. Tahun 2013, sudah naik hampir dua kali lipat menjadi 700an triliun," kata Bahlil di Posko Pemenangan HIPMI, Jakarta Selatan.

Ketua BPP HIPMI BIdang Infrastruktur dan Properti itu menyarankan Direktur PT Pertamina pengganti Karen Agustiawan adalah seseorang yang punya rekam jejak bagus. Ditambah orang itu harus tahan godaan.

"Cari yang bagus-bagus. Tentunya yang punya integritas dantrack record-nyabagus," katanya.

Menurut Bahlil, bisa juga orang partai politik dan profesional menduduki posisi Direktur Utama Pertamina. Hanya saja menurut pengusaha nasional asal Papua itu mengatakan jika dari orang partai nanti bisa menjadi sapi perahan.



"Cuma kalau orang partai risiko menjadi sapi perahan dari partainya sangat tinggi. Jadi memang lebih baik orang yang profesional tetapi mampu menghadapi tekanan politik" ujarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline