PROVINSI Kepulauan Bangka Belitung (Babel) selama satu dekade terakhir telah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan di bidang investasi. Dengan strategi yang tepat, daerah ini berhasil mencatat peningkatan yang signifikan dalam sektor ekonomi, terlihat dari bertambahnya lapangan pekerjaan dan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Meskipun demikian, calon gubernur Erzaldi Rosman Djohan menilai masih banyak potensi yang belum dioptimalkan, khususnya dalam meningkatkan peran pihak swasta dalam pembangunan daerah.
Langkah yang diusulkan Erzaldi dalam memperbaiki kondisi ini tampaknya logis dan sangat relevan. Mengakui peran strategis investasi untuk pembangunan daerah, ia menyusun empat pendekatan utama yang bisa menarik investor: image marketing, attraction marketing, pemasaran infrastruktur, dan pemasaran melalui sumber daya manusia (SDM).
Keempat elemen ini, jika diterapkan dengan baik, tidak hanya akan menarik investor, tetapi juga menciptakan ekosistem bisnis yang lebih stabil dan berkelanjutan di Babel.
Salah satu fokus penting yang disoroti oleh Erzaldi adalah citra atau image marketing. Dia menyadari bahwa persepsi negatif yang ada terhadap daerah tertentu bisa menjadi penghalang utama dalam menarik minat investasi.
Investor akan cenderung mencari daerah yang tidak hanya menawarkan peluang bisnis, tetapi juga memiliki lingkungan yang aman dan kondusif. Oleh karena itu, Erzaldi berencana untuk memperbaiki citra Babel dengan melakukan berbagai inovasi dan program sosial.
Hal ini penting karena image marketing bukan hanya tentang promosi, melainkan juga tentang bagaimana masyarakat dan pemerintah daerah menghadirkan Babel sebagai tempat yang aman, ramah, dan terbuka terhadap investasi.
Langkah ini seharusnya mencakup transparansi dalam kebijakan publik, promosi tentang potensi daerah, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat. Investor cenderung tertarik pada daerah yang stabil secara sosial dan politik, di mana risiko investasi lebih terukur.
Fokus kedua Erzaldi, yakni attraction marketing, tampaknya menjadi salah satu potensi terbesar yang dimiliki Babel. Sebagai daerah kepulauan dengan keindahan alam yang melimpah, Babel memiliki segudang destinasi wisata yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Pengembangan sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi tidak hanya masuk akal, tetapi juga sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi alam yang dimiliki.
Namun, untuk mewujudkan hal ini, diperlukan sinergi antara sektor publik dan swasta dalam pengelolaan destinasi wisata. Pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan dan berbasis komunitas adalah tren yang semakin diminati di tingkat global.