Lihat ke Halaman Asli

Bagus Sukma Pradana Putra

Mahasiswa Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Jember.

Penerapan Nilai Kepemimpinan dalam Al-Qur'an pada Era Society 5.0 sebagai Wujud Transformasional Organisasi Modern

Diperbarui: 31 Oktober 2024   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada era society 5.0 sangat di perlukan kepemimpinan yang ideal dan efektif. Perubahan era tentunya akan mengubah dan berdampak pada perubahan gaya kepemimpinan. Dengan perubahan zaman yang semakin pesat maka persaingan akan semakin terikat disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Siap tidak siap menuntut pemimpin untuk selalu adaptif dan inovatif dengan menyesuaikan tuntutan zaman.

Oleh karena itu, diperlukan kepemimpinan yang ideal untuk memasuki era society 5.0. kepemimpian ideal yang dimaksud adalah kepemimpinan yang mencerminkan adanya humanisme universal yang memperjuangkan dan mencapai tujuan segala hak dan kewajiban organisasi.

Pemimpin yang efektif dan ideal organisasi terintegrasi dalam pembangunan dan adaptif menganalisa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus kuat dan stabil dalam menjalankannya, tanpa adanya pemimpin yang konsisten akan hal tersebut maka membuat pembangunan dan adaptif menganalisa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun tak akan berjalan.

Mengingat bahwa setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing, maka berbeda pula cara pemimpin di organisasi dalam menghadapi era society 5.0. Contohnya seperti organisasi modern yang dominan menganut gaya kepemimpinan partisipatif. Gaya kepemimpinan ini sangat terkenal di banyak negara berteknologi maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Anglo lainnya.

Berdasarkan prespektif Al-Qur'an istilah kepemimpinan telah merujuk secara langsung pada term khalifah. Term khalifah telah di ungkapkan sesuai dalam QS. Al-Baqarah [2]: 30 sebagai penegasan Allah tentang penciptaan manusia untuk menjadi pemimpin. khalifah adalah orang mampu mengadakan perubahan untuk lebih maju dan mensejahterahkan orang yang dipimpinnya. 

Dengan demikian, penulis ingin mengangkat studi kasus penerapan nilai kepemimpinan dalam al-qur'an pada era society 5.0 sebagai wujud transformasional organisasi modern.

Kepemimpinan Dalam Al-Qur'an

Dalam prespektif Al-Qur'an, istilah pemimpin dalam pengertian sebagaimana yang telah diuraikan, dapat merujuk pada term khalifah. Khalifah menurut bahasa, kata khalifah merupakan subjek dari kata kerja lampau khalafa yang bermakna menggantikan atau menempati tempatnya.

Dalam pengertian yang lainnya, kata ini digunakan untuk menyebut orang yang menggantikan Nabi Muhammad (setelah beliau wafat) dalam kepemimpinan Islam. Khalifah juga sering disebut sebagai Amr al-Mu'minn atau "pemimpin orang yang beriman." Term khalifah juga diungkapkan antara lain dalam QS. al-Baqarah [2]: 30 sebagai penegasan Allah tentang penciptaan manusia untuk menjadi pemimpin.

Era Society 5.0

Era Society 5.0 dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan ruang maya (virtual space) dan ruang fisik (nyata).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline