Sebagai Ayah dan Bunda yang memprioritaskan gizi buah hati, tentu kita sering mendengar berbagai informasi seputar asupan nutrisi terbaik untuk anak-anak. Salah satu topik yang sedang ramai dibicarakan adalah susu ikan, yang mulai menjadi alternatif baru dalam urusan nutrisi keluarga Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah mempromosikan susu ikan sebagai bagian dari upaya memerangi stunting pada anak dan meningkatkan gizi. Program makanan gratis untuk siswa yang akan datang, termasuk susu ikan, bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak di seluruh negeri.
Namun, dibalik popularitasnya, beredar banyak mitos yang mungkin membuat kita ragu. Nah, melalui artikel ini, mari kita bahas lebih dalam tentang mitos dan fakta susu ikan. Yuk, Ayah dan Bunda, simak bersama!
Apa Itu Susu Ikan?
Susu ikan adalah produk nutrisi yang berasal dari ekstrak protein dan minyak dari ikan. Biasanya, susu ini dibuat dari ikan-ikan seperti ikan bandeng, makerel, dan salmon. Berbeda dengan susu sapi atau kambing yang dihasilkan dari kelenjar susu, susu ikan berasal dari proses ekstraksi protein ikan. Oleh karena itu, susu ikan secara alami menjadi susu bebas laktosa, menjadikannya pilihan yang baik untuk anak-anak yang memiliki intoleransi susu sapi.
Penasaran bagaimana protein ikan bisa jadi susu? Awalnya protein minyak ikan yang diekstraksi mengalami hidrolisis, sebuah proses di mana protein dipecah menjadi peptida dan asam amino yang lebih kecil. Hal ini membuat protein lebih mudah dicerna dan mengurangi rasa amis yang kuat
Protein ikan yang dihidrolisis kemudian dicampur dengan air, pengemulsi, dan penstabil untuk menciptakan konsistensi yang halus seperti susu.
Untuk menghilangkan bau amis yang tersisa, campuran tersebut menjalani proses penghilangan bau. Hal ini dapat melibatkan metode fisik seperti penyaringan atau metode kimiawi untuk menetralkan bau.
Terakhir, nutrisi tambahan seperti vitamin D & vitamin B12, ditambahkan untuk meningkatkan kandungan gizi susu ikan.
Kandungan nutrisi susu ikan sangat kaya, terutama karena tinggi akan asam lemak omega-3 (seperti DHA dan EPA) yang sangat baik untuk perkembangan otak dan kesehatan jantung. Selain itu, susu ikan juga mengandung protein berkualitas tinggi yang mudah dicerna oleh tubuh. Berbagai vitamin seperti vitamin D dan B12 penting untuk kesehatan tulang dan fungsi saraf anak.
Mitos Populer Tentang Susu Ikan
Mitos 1: Susu Ikan Menyebabkan Alergi yang Parah Pada Anak
Banyak yang khawatir bahwa susu ikan bisa menyebabkan alergi parah pada anak. Meskipun benar bahwa ikan mengandung protein yang dapat memicu alergi, yaitu parvalbumin. Namun, berdasarkan jurnal Frontiers in Immunology diperkirakan hanya 0,2% dari populasi umum yang terkena alergi ikan.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan data susu sapi. Data dari European Journal of Pediatrics menyebutkan alergi susu sapi terjadi pada 2-3% populasi.