Adik-adik di sini pasti sudah paham tentang bilangan cacah termasuk juga bilangan asli di dalamnya. Ya, sesuai namanya, mencacah berarti menghitung, bilangan cacah digunakan untuk menghitung benda di sekitarmu. Misal, kamu bisa menggunakannya untuk menghitung berapa banyak latto-latto yang kamu punya. Selain bilangan cacah, ada lagi lho yang namanya bilangan bulat. Sebenarnya seperti apa sih bilangan bulat itu?
Menemukan Konsep Bilangan Bulat
Nah, sekarang mari kita perhatikan peta pembagian zona waktu dunia. Wah, ternyata di situ ada bilangan lain selain bilangan cacah. Kamu melihat ada angka bertanda minus (negatif), angka nol (0), dan angka bertanda plus (positif). Inilah angka-angka yang termasuk dalam bilangan bulat. Satu lagi ciri bilangan bulat yaitu tidak ada pecahan dan desimal.
Angka nol (0) di sana menjadi semacam 'pembatas' dan 'patokan' antara bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif. Bilangan di sebelah kiri 0 adalah bilangan negatif. Semakin ke arah kiri berarti bilangan semakin negatif. Semantara bilangan di sebelah kanan 0 adalah bilangan positif, jadi semakin ke arah kanan maka bilangan semakin positif.
Yuk, kita lihat lagi pada peta zona waktu dunia! Inggris memiliki zona waktu GMT 0 karena Kota London tepatnya di daerah Greenwich telah ditetapkan sebagai patokan waktu dunia.
Washington D.C, Ibukota Amerika Serikat, berada pada zona waktu GMT -4. Karena termasuk zona waktu negatif, yaitu -4, berarti waktu di Washington D.C 4 jam lebih lambat di belakang waktu di Greenwich.
Bagaimana dengan Jakarta? Jakarta termasuk WIB yang memiliki zona waktu GMT +7. Kamu tentunya bisa mengartikan sendiri bagaimana perbedaan waktu di Jakarta dibandingkan dengan di Greenwich.
Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat dalam Kehidupan
Bilangan bulat sangat dekat dengan kehidupan kita, sebentar lagi kamu akan menyadarinya.
Temperatur (suhu)
Suhu dalam satuan celcius memiliki angka positif, angka 0, dan angka negatif. Ceritanya kamu tinggal di daerah Puncak, Bogor, Desember kemarin kamu merasa cuacanya dingin dengan suhu 25 C. Kemudian, kamu melihat berita bahwa cuaca di Tokyo, Jepang adalah -15 C. Dengan membandingkan bilangan bulat, kamu bisa menentukan bahwa di Tokyo masih lebih dingin daripada di Bogor.
Setelahnya kamu dikabari temanmu yang berada di Jakarta bahwa suhu di daerahnya saat itu adalah 30 C. Dengan mengurutkan bilangan bulat, kamu bisa mengetahui bahwa daerah yang paling dingin adalah Tokyo dan daerah yang paling hangat ialah Jakarta. Sementara suhu daerahmu terbilang tidak terlalu dingin juga tidak hangat.