Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk Para Guru di Tengah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Saat Ini

Diperbarui: 15 Oktober 2021   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dari : Kami para siswa

Untuk : Para guru dan pendidik

Sekarang, kegiatan belajar sekolah sudah tatap muka terbatas, mendengar kabar ini dari bulan September membuat kita bisa cukup merasa lega. Kita sudah merasa resah belajar daring penuh terus-terusan.

Keresahan, kejenuhan yang dirasakan selama lebih dari setahun kebelakang

Nggak kebayang deh rasanya lebih dari setahun terakhir, belajar materi sendiri, ngerjain tugas sendiri sekalipun ada Google sama Brainly tapi kurang seru kalau nggak saling diskusi terus tuker-tukeran jawaban sama teman. 

Ayah sama ibu kan punya pekerjaan, jadi nggak bisa terus sehari penuh ngedampingin belajar. Itu adalah keresahan yang kami rasa, nggak bisa berinteraksi dengan teman secara langsung. 

Kita juga ngerasa stres dan jenuh, nggak jarang dapat banyak tugas dalam sehari. Beberapa kali, waktu pengumpulan tugas sangat singkat, bahkan ada yang dikumpulkan di hari itu juga. 

Teruntuk para guru, kesehatan mental siswa juga harus diperhatikan. Kita nggak bisa menerima tuntutan belajar yang melebihi batas kemampuan kita.

Harapan

Dengan berlakunya pembelajaran tatap muka terbatas meskipun tetap jaga jarak, kami bisa bersyukur masih punya kesempatan ngobrol langsung sama teman. 

Rasa jenuhnya udah nggak begitu amat karena merasa ada kehadiran fisik teman-teman pas waktu kegiatan belajar mengajar di kelas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline