Mulailah menuliskan harapanmu di atas lembaran kertas putih atas renungan di keheningan malam-malammu, bisa saja tinta-tinta itu naik ke langit saat kau terlelap dan terlupa menengadahkan tangan, jangan berputus asa dalam berdoa pada-Nya, merintih dan mintalah apa saja, dan boleh jadi doa-doa yang kau lafalkan main-main suatu saat akan menjadi jawaban atas masalahmu yang tidak main-main.
Bermimpilah setinggi langit, gantungkan harapanmu pada kerlap kerlip bintang di ketinggian alam, dan jikalau pada akhirnya engkau gagal meraih mimpimu, setidaknya ketika kau hadapkan wajahmu ke arah langit, kau melihat bintang-bintang cantik itu tersenyum padamu seraya berujar pada semesta "orang itu pernah bersungguh-sungguh".
Kita sering kecewa atas banyak hal yang kita inginkan tapi belum dapat kita wujudkan. Kita ingin sekali mimpi indah menjadi kenyataan ketika kita terbangun dari tidur kita. Kawan, bersyukurlah, setidaknya ketika kau membuka matamu kau belum melihat tumpukan tanah di hadapan wajahmu, atau himpitan papan di belakang punggungmu, segeralah melompat, bergegas ambil cangkulmu, sudahi lamunanmu, dunia terlalu luas, jangan dipersempit oleh akal buntumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H