Seperti manusia lain, aku mempunyai batas yang tidak bisa aku hindari. Iya, tentang hal yang mungkin dibenci sebagian orang dan itu telah ditetapkan oleh Tuhan. Saat ini, aku telah bersamamu. Mencintaimu setiap hari adalah keindahan dunia yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya. Tidak ada hal yang paling menyedihkan kecuali peristiwa yang terlambat.
Sejak mengenalmu untuk pertama kalinya aku berhenti untuk menulis, bukan tidak mau menulis tetapi aku merasa kamu adalah tulisan terbaik dari sebuah peristiwa yang terlambat. Kemudian, aku mencintaimu rasanya setiap hari aku tidak berhenti memikirkanmu, ada rasa yang tumbuh setiap kali aku berdoa kepada Tuhanku.
Mungkin kamu menganggap ini berlebihan, tetapi ini sungguhan. Jangan pernah menganggap aku meminta belas kasihan, belas perhatian atau belas sayang terhadapnu, aku hanya berusaha sebisa mungkin untuk selalu ada didekatmu, aku berusaha bersungguh-sungguh mencintaimu adalah bukan karena aku berlebihan karena aku tau tentangbatas. Batas yang tidak bisa kita hindari atas ketetapan Tuhan.
Terimakasih sudah mencintaiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H