Lihat ke Halaman Asli

Bagus Rachmad Saputra

Alumni Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang

Hadapi Pembelajaran Digital, Tantangan Guru Ciptakan Pembelajaran Menyenangkan

Diperbarui: 11 September 2022   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen Tim Abdimas

Menghadapi arus perubahan modernisasi yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi. Menjadi tantang tersendiri bagi pendidikan di Indonesia. Menghadapi persaingan global, pembelajaran diharapkan semakin adaptif dengan perubahan yang ada.

Salah satu adalah memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran baru. Di masa pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas masyarakat dan berdampak pada kegiatan pembelajaran di sekolah yang semula dilakukan secara konvensional secara tatap muka. Beralih, menggunakan teknologi sebagai ruang pembelajaran baru berbasis digital.

Sejumlah aplikasi seperti Whatsapp, Zoom, Google Meet, Google Classroom, dan beberapa aplikasi lain menjadi media pembelajaran baru yang diterapkan selama masa pandemi. Ketika pandemi melandai, tidak serta merta pembelajaran berbasis online hilang begitu saja.

Namun beralih dalam bentuk kombinasi berupa blended learning maupun jenis pembelajaran lain yang sejenis. Sehingga guru diminta untuk kreatif dalam menuangkan ide-ide maupun strategi pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Sebagai bentuk adaptasi dengan tantangan model pembelajaran di era digital.

Kombinasi model pembelajaran diharapkan tidak menghilangkan esensi dari tujuan pembelajaran itu sendiri. Justru harapan dari kombinasi model pembelajaran tersebut adalah membuat aktivitas pembelajaran menyenangkan bagi peserta didik.

Berangkat dari permasalahan di atas, tim pengabdian Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang memberikan pelatihan kepemimpinan pembelajaran di era digital, Sabtu, 10 September 2022.

Pelatihan tersebut berfokus pada upaya membantu guru di wilayah Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar memperoleh wawasan sekaligus dapat merancang model pembelajaran yang sesuai dengan tantangan di era digital.

Salah satunya adalah dengan pemanfaatan aplikasi Kahoot sebagai salah satu media pembelajaran baru. Aplikasi tersebut dirasa dapat memantik kreatifitas peserta didik dan juga membuat pembelajaran menjadi menyenangkan meski dilakukan secara daring.

dokumen Tim Abdimas

Model kuis dengan desain aplikasi yang menarik dirasa tepat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran bagi peserta didik di tingkat sekolah dasar. Ketua Tim Pengabdian, Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd mengatakan pelatihan yang diberikan merupakan bagian dari upaya perguruan tinggi untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi guru di era digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline