SLOGAN 'Yoh Iso Yoh..' yang dalam bahasa Indonesia berarti "Ayo Bisa Ayo" sudah sangat akrab bagi pecinta klub asal Semarang, PSIS sejak masih berkompetisi di Liga 2, atau tepatnya pada musim 2014. Hingga kini, saat PSIS berlaga di Liga 1 slogan tersebut kerap muncul sebagai kata-kata motivasi, baik di ruang ganti ataupun terpasang dalam spanduk dukungan oleh supporter.
Namun kali ini, saya menggunakan slogan tersebut bukan untuk berbicara soal PSIS. Saya ingin meminjam slogan "Yoh Iso Yoh.." untuk memotivasi masyarakat Kota Semarang, yang notabenya juga kota di mana PSIS lahir dan berkembang seperti sekarang ini, yang akan menyambut momen penting dalam siklus politik, yaitu Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) 2024 tanggal 27 November 2024. Seiring dengan semakin dekatnya hari pemungutan suara, berbagai isu dan dinamika politik mulai bermunculan. Dengan hadirnya beragam calon, perbedaan pandangan politik, dan pilihan calon akan menjadi hal yang wajar.
Namun, penting bagi kita untuk menjaga kerukunan antarwarga meskipun memiliki pandangan dan pilihan yang berbeda. Dalam suasana yang penuh tantangan ini, kita harus tetap waspada terhadap provokasi, hoaks, dan kampanye hitam yang dapat memecah belah persatuan.
Perbedaan pandangan politik adalah bagian dari dinamika demokrasi yang sehat. Setiap individu memiliki hak untuk memilih calon yang sesuai dengan keyakinan dan harapan mereka terhadap masa depan kota. Namun, perbedaan ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk menciptakan ketegangan atau konflik di antara masyarakat. Kita perlu mengingat bahwa di balik perbedaan tersebut, kita tetap satu kesatuan sebagai warga Kota Semarang yang memiliki tujuan yang sama: menciptakan kota yang lebih baik, aman, dan sejahtera.
Dalam menghadapi berbagai informasi yang beredar, masyarakat diharapkan untuk tidak mudah terpancing provokasi. Di era digital saat ini, hoaks dan informasi menyesatkan dapat dengan mudah menyebar melalui media sosial dan platform daring lainnya. Kita harus cerdas dalam menyaring informasi dan memastikan bahwa kita tidak turut menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya. Sebagai warga yang bertanggung jawab, kita perlu melakukan verifikasi sebelum membagikan informasi kepada orang lain, agar tidak menambah kebingungan dan ketegangan di tengah masyarakat.
Black campaign, atau kampanye hitam, juga menjadi salah satu tantangan yang perlu dihadapi. Taktik ini sering kali digunakan untuk menjatuhkan reputasi calon tertentu dengan cara yang tidak etis. Kita harus menolak segala bentuk kampanye yang merusak dan lebih memilih untuk mendukung calon berdasarkan kredibilitas dan kapasitas mereka. Memilih pemimpin bukan hanya sekadar memilih wajah yang menarik atau slogan yang menarik perhatian, tetapi juga memilih sosok yang memiliki rekam jejak yang baik, integritas, dan pemahaman yang mendalam tentang wilayah yang akan dipimpin.
Kredibilitas calon sangat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat menjalankan amanah dengan baik. Masyarakat perlu memperhatikan track record calon dalam pengabdian mereka sebelumnya, baik di sektor publik maupun swasta. Selain itu, kapasitas calon dalam menghadapi tantangan yang ada di Kota Semarang harus menjadi pertimbangan utama. Seorang pemimpin yang memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di kota ini akan lebih mampu merumuskan kebijakan yang tepat dan efektif.
Sebagai masyarakat yang beradab dan berbudaya, kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan dan toleransi. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif menjelang Pilwakot Semarang 2024, di mana setiap orang dapat mengekspresikan pandangannya tanpa rasa takut atau tertekan. Dengan menjaga kerukunan, kita tidak hanya akan memperkuat persatuan di kota ini, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat untuk berdemokrasi.
Intinya, Pilwakot Semarang 2024 adalah momen penting bagi kita semua. Mari kita jaga kerukunan meskipun berbeda pandangan politik dan pilihan calon. Jangan mudah terpancing provokasi, hoaks, dan kampanye hitam. Pilihlah pemimpin yang memiliki kredibilitas, kapasitas, dan pemahaman tentang wilayah yang akan dipimpin. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa Kota Semarang menuju masa depan yang lebih baik, di bawah kepemimpinan yang bijak dan bertanggung jawab.
Yoh iso yoh...(*)