Lihat ke Halaman Asli

Implementasi Hak Asasi Manusia: Penuntutan Hak Asasi Manusia Melalui Aksi Kamisan

Diperbarui: 3 Februari 2025   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Aksi Kamisan. Sumber: instagram @davamaheswara_

Hak Asasi Manusia atau yang biasa kita dengar dengan nama HAM merupakan suatu hak yang sudah melekat pada setiap diri manusia dari mereka lahir hingga meninggal. HAM memiliki arti bahwa semua orang di dunia ini memiliki hak yang sama, tanpa terkecuali. HAM memiliki fungsi agar manusia bisa menjaga martabat dan harga diri mereka serta mendapatkan keadilan, perlindungan, dan kedamaian. Namun, apakah HAM di Indonesia sudah ditegakkan sepenuhnya?.

Aksi Kamisan merupakan salah satu bukti nyata bahwa HAM di Indonesia belum sepenuhnya ditegakkan. Aksi yang dilakukan setiap hari kamis di depan istana negara ini dimulai pada 18 Januari 2007 dengan tujuan untuk menuntut negara menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat seperti Tragedi Semanggi, Tragedi Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Peristiwa Tanjung Priok, Peristiwa Talangsari 1989, Kasus pembunuhan Munir, dan masih banyak kasus lainnya. Aksi Kamisan dimulai oleh dua orang, yang merupakan keluarga dari korban pelanggaran HAM berat yaitu, Maria Katarina Sumarsih yang merupakan ibu dari salah satu mahasiswa yang tewas dalam Tragedi Semanggi 1 dan Suciwati yang merupakan istri dari Munir. Para pelaku Aksi Kamisan ini berkumpul setiap hari kamis di depan Istana Merdeka menggunakan atribut serba hitam. 

Aksi Kamisan sendiri memberikan beberapa dampak seperti membangun solidaritas masyarakat, meningkatkan kesadaran mengenai HAM, mendorong pemerintah untuk lebih kuat dalam membuat kebijakan mengenai HAM. Namun, Aksi Kamisan yang masih dilakukan hingga detik ini dan penyelesaian kasus-kasus yang dimaksud masih tetap belum terpecahkan, walau sudah terjadi beberapa pergantian presiden. Ini menjadi bukti nyata bahwa negara Indonesia masih lemah dan tidak serius dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM. 

Foto Aksi Kamisan. Sumber: Instagram @davamaheswara_

Banyak faktor yang menyebabkan HAM di Indonesia sulit untuk ditegakkan, faktor-faktor seperti kurangnya kesadaran masyarakat terhadap HAM, pendekatan keamanan yang represif, lemahnya peraturan perundangan, hingga rendahnya integritas dan moralitas aparat serta lembaga penegak hukum menjadi hambatan untuk ditegakkan HAM di Indonesia. 

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah alat untuk menciptakan kesetaraan antar manusia di dunia. Namun, berbagai hambatan sering kali menghalangi penerapannya secara efektif. Agar HAM dapat ditegakkan dengan maksimal, dibutuhkan kerja sama yang solid antara masyarakat dan pemerintah. Jika HAM diterapkan dengan baik, maka setiap individu bisa hidup dengan tenang dan merasakan kesetaraan yang sejati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline