Lihat ke Halaman Asli

Bagus Gunawan Setyo

MahasiswaS1/Ilmu Al-Quran dan Tafsir/IAIN PURWOKERTO

Api Tetangga

Diperbarui: 17 Januari 2025   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah dua hari aku aku meninggalkan istri dan satu anakku dirumah. Kepergian ini bukanlah keiinginanku, melainkan tugas kantor. Aku ditugaskan pergi ke Los Angels selam dua  bulan. Sungguh waktu yang cukup lama. Aku harus memendam ribuan rindu kepada anak dan istriku.

Berkali-kali aku menelpon istriku, menanyakan keadaannya, keberadaannya dan kondisinya. Aku seorang lelaki pencemburu. Wajar ketika aku jauh dari istriku, hati aku sangat khawatir dan cemas. Melihat berita-berita di sosisal media tentang banyaknya kasus perselingkuhan, sungguh aku benci dengan berita itu. Semakin aku melihat berita itu, semakin cemas perasaanku. Aku singkirkan berita seperti itu jauh-jauh dari telingaku.

****

Seminggu berlalu, istriku semakin susah dihubungi. Padahal hari ini,aku sudah mentransfer sebagian gajiku untuk memenuhi kebtuhan anak dan istri. Entah mengapa istriku seakan menghilang dariku.

"Ayolah sayang, angkat teleponnya!!" ucapku lirih dan panik.

Aku mencoba memanggi seluler, namun...

Nomor yang anda tuju sedang sibuk... (Suara operator saat nomor tidak aktif)

Lagi dan lagi, istriku susah sekali dihubungi. Semua akun edia sosialnya aku kirimkan pesanmulai dari, ig, tik-tok, facebook, semua hasilnya nihil. Tidak ada jawaban.

"Aku harus menghubungi lewat siapa?" Ucapku berusaha menemukan solusi.

"Oh iya, Anto!"

Anto adalah sahabat sekaligus tetanggaku. Ia dikenal karena usianya yang seumuranku, tetapi statusnya masih lajang. Orang memanggilnya dengan sebutan Bujang Tua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline