Lihat ke Halaman Asli

Bagus Firmansyah

Menyukai membuat video dokumenter, autopainting, fishery dan tanaman.

Janji Abigail, Gadis Berhijab dari Inggris

Diperbarui: 4 Januari 2018   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kediaman Rainfield

Mereka tertawa melihatku makan tanpa menggunakan Sendok dan Garpu, kebiasaanku ini terasa asing bagi Keluarga Rainfield, Makan memuluk dengan tangan sepertinya menggelikan bagi mereka. Ini hari kedua aku di Inggris, aku masih adaptasi dengan kebiasaan negara ini, juga dengan Keluarga Rainfield. Dave kepala keluarga disini, Ayah dari 1 Putri dan 1 Putra, mereka Keluarga yang harmonis menurutku.

Hari pertama aku tiba disini, Cory Rainfield, Istri Dave, menjamuku dengan Sup Ayam, Kali ini Cory memasak Iga Sapi tapi plus nasi, mungkin mereka memahami dan mulai mengerti kebiasaan makanku kalau harus ada nasi. Iga sapi ini terlalu mewah untukku, untuk ukuran Orang Jawa ini tidak biasa, Nasi Jagung dan Sayur Lodeh sudah istimewa bagiku. Jangan mimpi menu Sayur Lodeh disini, ini rasanya tak mungkin sekali, apalagi cuaca disini cukup dingin, Sayur Lodeh bisa dihangatkan berkali-kali dengan cuaca seperti ini.

Keluarga Rainfield jadi Orang Tua angkatku selama pertukaran pelajar. Ini pertama kalinya aku keluar negeri, tentu saja aku senang walau menyimpan kerinduan kampung yang mendalam. Seminggu di Birmingham sudah kangen Emak, Bapak, dan kawan seumuran, jangan-jangan aku tidak kerasan?. Aku lebih banyak membaca disini, hanya ini hiburan yang mungkin bisa kulakukan, cuaca diluar sangat dingin, pertama kali datang langsung bersin-bersin, pilihannya bertahan hanya dengan syal dan jaket yang cukup tebal. 

Rumah Keluarga Rainfield sangat sepi hari ini, mereka ada acara pertemuan keluarga. Sebenarnya mereka mengajakku ikut, sayangnya tugasku hari ini sangat banyak, jadi aku lupakan saja. Sekolah di Inggris lebih banyak Project-project nyata, entah itu membuat miniatur Gunung Berapi, harus bawa Keluarga Serangga dan lain sebagainya, tapi yang jelas selalu ada.

Bel Rumah yang cukup tua milik Keluarga Rainfield berbunyi, aku langsung turun dari kamar atas, seorang gadis sepertinya, dari bayang-bayangnya ditirai tipis pintu terlihat jelas. Aku mendekati, kuintip dari tirai, benar sekali, seorang gadis seusiaku, dia mengantar makanan sebagai salam perkenalan. Sepertinya tetangga baru, aku kenalkan diriku, " Wahyu Kurniawan ", namanya Gadis itu indah sekali, Virgin Abigail Mohammed, seperti berbau Timur tengah, aku yakin begitu, Abigail berhijab, ini yang membuatku berpikiran begitu, tentu saja ini hanya perkiraanku.

Aku mengajak bicara Abigail, dia anak yang ramah, aku bilang aku dari Indonesia, dari Jawa, aku disini karena pertukaran Pelajar. Abigail ini ternyata cukup pintar, dia pernah membaca tentang Biografi  Negaraku, Abigail tahu tentang Gunung Bromo, katanya dia ingin ke Bromo suatu saat, Berkuda disana, dan melihat dari puncaknya. Sudah larut malam, tak terasa obrolan kami sangat panjang, dimulai dari Bromo, Hoby, Artis Favorit, ya pokoknya kita nyambung tiap mengobrol.

Tiap pulang sekolah, kuluangkan waktu untuk bercakap-cakap dengan Abigail. Selain Keluarga Rainfield, cuma Abigail temanku dilingkungan ini. Aku bilang pada Abigail, sisa waktuku hanya 2 bulan lagi tinggal di Inggris, tiba-tiba, senyumnya yang luar biasa, dengan lesung pipit yang menambah manis itu muncul seketika, dia tak bersedih dengan kepulanganku, Abigail malah meminta maaf kepadaku, Keluarganya mau pindah 2 minggu lagi, karena Ayahnya dipindah tugaskan. Aku kaget mendengarnya, selama 45 hari kedepan tak ada Abigail untuk diajak bercakap-cakap, lengkap sudah kesepian bulan kedepan, dan sepertinya yang sedih adalah aku.

Pertemanannku dengan Abigail hanya bertahan kurang lebih 10 bulan, sangat tak terasa. Hari itu aku lihat Keluarga Abigail kemas-kemas, aku bantu Abigail merapikan beberapa barang sekalian berpamitan pikirku, toh aku sendiri sebentar lagi pulang, mauku perpisahan ini berbarengan dengan masa tinggalku di Inggris, tapi ini sudah Takdir.

"10 Tahun berlalu tanpa terasa"

Aku sudah memiliki pekerjaan yang lumayan di Indonesia, tapi sayang Perjodohan kemarin gagal, mungkin Keluarga Soeroto lebih tertarik dengan anak mantu Dokter, daripada Insinyur Mesin kecil-kecilan seperti aku. Saat ini aku jadi teringat Abigail, teman sebelah rumah masa pertukaran Pelajar di Inggris waktu itu, gimana kabarnya?.Fb atau Instagram miliknya tak pernah terbuka selama 7 Tahun, bahkan Inboxku tidak pernah terbuka dan terbalas.

Abigail datang lagi, kali ini dia baru membuka Inboxku, dia sibuk dengan kuliah dan beberapa penelitian Kesehatan Masyarakat di Negaranya, tak ada waktu membuka medsos, hanya ingin konsentrasi bilangnya. Abigail seorang Dokter sekarang, ini mengejutkan dan membanggakan, 1 pesan yang membuatku kagum, Abigail ingin ke Bromo, untuk menepati janji pada dirinya sendiri, dan pada diriku. Virgin Abigail Mohammed, teman baikku yang selalu menepati ucapannya, dan apa dia sudah menikah? ini belum sempat aku tanyakan pada Abigail, dan semoga saja belum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline