Lihat ke Halaman Asli

ANAK AGUNGBAGUS

Mahasiswa Universitas Airlangga

Teknologi Blockchain Mendisrupsi Sistem Transaksi

Diperbarui: 15 Juni 2022   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Apa itu Blockchain?

Blockchain adalah suatu kumpulan blok yang dapat menyimpan berbagai informasi dan dapat dihubungkan dengan protokol kriptografi. Jadi teknologi blockchain dapat menyimpan berbagai data/informasi termasuk pecatatan transaksi ke dalam kumpulan blok yang nantinya akan dihubungkan dengan protokol kriptografi. Beberapa cryptocurrency (mata uang digital) pada teknologi blockchain, yaitu bitcoin, ethereum, binance, dan lain lain.

Sekarang ini belum banyak negara yang menerima penggunaan cryptocurrency (mata uang digital) bahkan masih dianggap illegal oleh beberapa negara, seperti China, Rusia, Vietnam, Bolivia, Kolumbia, dan Ekuador berdasarkan data dari idxchanel.com. Namun, berdasarkan data dari idxchannel.com ada beberapa negara yang telah menerima penggunanaan bitcoin, yaitu Amerika Serikat, kanada, Australia, Unieropa, dan El salvador. Terlepas dari semua hal tersebut penggunaan teknologi blockchain telah terbukti aman karena sistem yang terdesenstralisasi. Hal ini berarti tidak ada institusi terpusat yang mengatur sehingga transaksi dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak bergantung kepada jam kerja lembaga keuangan.

Bagaimana Cara Kerja Teknologi Blockchain?


Cara kerja blockchain cukup mudah untuk dipahami, andaikan seseorang bernama Y ingin dikirimi uang kepada X. Transaksi tersebut direpresentasikan secara online sebagai sebuah blok. Lalu sebuah blok akan diteruskan ke jaringan blockchain yang terdiri dari banyak komputer (node). Setiap komputer akan memvalidasi menggunakan algoritma khusus. Setelah jaringan komputer menyetujui transaksi tersebut maka dapat dikatakan transaksi tersebut sudah valid. Blok baru akan ditambahkan ke dalam blok yang sudah ada seperti layaknya sebuah rantai. Transaksi selesai, uang X sudah berpindah ke Y.

Sistem transaksi dengan menggunakan teknologi blockchain memiliki keamanan yang terjamin karena sistem blockchain yang terdesentralisasi jadi hampir tidak mungkin data untuk dirusak dibandingkan dengan database konvensional, pengguna dapat mengontrol informasi dan transaksi mereka, teknologi blockchain menyediakan data yang lengkap, konsisten, dan relevan, tidak diperlukan otoritas pusat sehingga pengguna dapat yakin transaksi akan dijalankan sesuai dengan perintah protokol, blockchain memberikan transparansi pada transaksi karena semua riwayat transaksi tidak dapat untuk dihapus, jaringan peer-to-peer blockchain memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi aktivitas peretasan jadi hampir tidak mungkin peretas dapat menyerang jaringan tersebut karena peretas hanya bisa menyerang ketika mendapatkan 51% kendali dari node, dan data dapat dilindungi dengan menggunakan end to end encryption.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline