Apa kabarmu? Aku kangen. Beribu hari kulewatkan, mencoba mengacuhkan isyarat alam tentang kehadiranmu. Membiarkan bujuk hati kecil untuk menyisakan sedikit saja waktu untuk memikirkanmu. Dan dengan angkuh menjejali pikiran kalau kau akan segera kulupakan. Benar-benar bisa kulupakan.
Semoga kau baik-baik saja. Aku sering mengharapkan kau akan limbung dan kehilangan arah tanpaku. Tapi segera kutepis pikiran buruk itu, aku ingin - sangat ingin- walau tanpa aku, kau akan baik-baik saja. Aku yakin, setiap orang mampu menyesuaikan diri dalam keadaan yang berbeda. Mungkin perlu waktu, tapi semua bisa melewatinya dan melanjutkan kehidupan mereka. Aku yakin, kau punya daya luar biasa untuk itu.
Semoga kau sudah memaafkan aku. Pertengkaran di ujung perpisahan kita, masih kusesali hingga kini. Aku tak malu meminta maaf karena itu akan melegakan dan membuat langkahku lebih ringan. Aku telah berusaha menjadi yang terbaik, meskipun tak sempurna, aku telah membuktikan padamu bagaimana mencintai seseorang dengan kesungguhan. Akhirnya memang menyakitkan, tapi aku merasa beruntung, pernah mencintai kamu.
Semoga kau menemukan yang lebih indah. Aku takkan meminta kembali, jalan itu telah tertutup perlahan. Kembali ke masa lalu dan mengharapkan kenangan indah kita terulang, bukanlah keputusan bijak. Kau sudah memilih jalanmu, akupun sama. Meskipun satu tujuan, jalan itu tak bisa lagi disatukan. Aku menyesalinya, tapi aku juga menerimanya.
Semoga kau tahu, aku masih selalu mencintaimu....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H