Lihat ke Halaman Asli

Sate Batibul Khas Tegal Laka-laka , Menggugah selera

Diperbarui: 28 November 2016   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan berbagai macam kebudayaan serta makanan yang memiliki cita rasa tersendiri. Salah satu makanan khas Indonesia yaitu sate. Di Tegal terdapat salah satu rumah makan sate yang kaya bumbu tradisional. Sate batibul itulah namanya.

Rumah makan ini berdiri sejak tahun 1999. Bang awi beliaulah sesosok pria berdarah jawa yang berhasil membangun kerajaan kulinernya dari titik paling bawah. Beliau terlahir dari keluarga kecil yang sederhana, Bang awi itulah sapaannya. Ketika beliau membangun rumah makan tersebut beliau tak punya modal apalagi kekayaan yang melimpah. Semua itu beliau bangun dengan kerja kerasnya sejak usia remaja. Awal mula berdirinya rumah makan ini dilatarbelakangi oleh pemilik yang gemar makan dan memasak khususnya masakkan khas TEGAl. Beliau ingin melestarikan makanan khas Tegal sebagai bentuk rasa nasionalisme dan sosialisme terhadap tanah air.

Rumah makan Sate khas Tegal Laka – Laka ini menghadirkan menu sate batibul yang memiliki ciri khas dari segi racikan bumbunya. Menu yang terkenal dengan sebutan sate batibul ini menjadi makanan khas kota tegal, jawa tengah. Makanan tersebut sangat di gemari oleh pecinta kuliner nusantara. Penduduk lokal maupun non lokal sangat mencintai makanan khas tegal ini. Tak heran jika rumah makan ini selalu ramai dikunjungi oleh pecinta kuliner nusantara. Artis dan pejabat pun sering singgah ke tempat ini . kadangkala rumah makan ini sering dijadikan tempat shooting future dari stasion tv lokal maupun swasta di Indonesia.

Sate Batibul khas tegal laka laka ini umumnya menggunakan daging kambing yang masih berumur dibawah 3bulan. Sate ini berbeda dengan sate lainnya. Jika sate batibul setelah daging dibersihkan dan dipotong-potong, dan ditusuk dengan tusukan sate, lalu ditiriskan selama kurang lebih satu jam baru kemudian dibakar setengah matang. Setelah itu sate dicelupkan pada campuran susu kambing, minyak kambing (dihasilkan dari buntut kambing yang di gongso) dan bumbu halus yang terdiri dari campuran kunyit, jahe, dan lengkuas, merica, ketumbar dan bawang putih.

Penggunaan susu kambing dan minyak kambing tersebut membuat citarasa sate batibul khas tegal ini makin gurih, dan lezat. Yang membedakan dengan sate pada umumnya adalah jika pada sate umumnya dibakar lalu di lumuri bumbu dan siap dihidangkan tetapi sate batiubul ini di asapi lagi sehingga aromanya menjadi lebih harum. Sekilas sate kambing khas tegal ini terlihat seperti masih agak mentah atau belum terpanggang dengan baik karena warnanya tampak pucat dan cokelat tua kehitaman. Seperti sate pada umumnya, sate ini lebih sehat karena tidak tertempel karbon melainkan hanya di asap asap saja sampai matang.

Sate batibul bang awi disajikan dengan bawang merah , kecap dan sambal. Sate dan sambal kecapnya pun tidak dicampur melainkan terpisah. Kecap diletakkan dipiring kecil dengan tambahan sambal terasi, sementara dipiring kecil lainnya tersedia irisan bawang merah dan tomat yang dapat dicampurkan ke sambal kecap sesuai dengan selera masing masing. Sate ini dapat di bandrol dengan harga Rp. 15000 sampai dengan Rp. 40000. Rumah makan ini buka dari pukul 10.00 sampai pukul 00.00 WIB.  Bagi anda yang ingin mencicipi sate batibul khas TEGAL LAKA LAKA ini dapat menemuinya di JL. Raya Ujung Suri Adiwerna Tegal No.52.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline