Lihat ke Halaman Asli

Kala

Diperbarui: 28 Agustus 2023   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada kalanya hanya tersisa diri
di antara riak riuh kontemplasi
pada rinai yang kian fasih
berkelindan mengguyur basah sunyi. 

Jaga sepasang kaki tuk tetap beriringan
senantiasa pula kidungkan rapalan
serta rabalah keniscayaan;
tatkala melampaui ketidakpastian. 

Setidaknya dua telapak saling bersambutan
dalam satu tengadahan
juga tak lupa arah jalan, tuk pulang. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline