Lihat ke Halaman Asli

Sikap Jokowi Menang Tanpa Menyakiti Lawan

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hallo Sahabat Kompasiana, beberapa hari terakhir saya terus mengamati perkembangan politik yang terus bergejolak di bangsa Indonesia dalam hal pemilihan calon kapolri dan penangkapan wakil ketua KPK yang akan saya tulis menurut hemat saya.

Sesuai dengan judul menanggapi sikap presiden kita yang kita cintai yang menurut pemikiran saya salah satu dari pikiran berjuta rakyat Indonesia yang mempunyai pendapat berbeda dengan saya ataupun sama.
Dari mulai sikap Jokowi yang berani mencalonkan tunggal kapolri, yaitu BG saya sudah menebak akan ada kekisruhan dalam politik, dikarenakan sikap Jokowi yang tidak mengikutsertakan KPK dan PPATK dalam mencalonkan orang nomer 1 dalam institusi yang mengayomi tugas menegakkan hukum.

Menurut hemat saya ini bukan blunder Jokowi yang sudah berpikir panjang tentang hal ini, dari sisi partai. Jokowi adalah kader partai PDI-P, satu-satunya partai yang harus Jokowi percaya untuk membantu pemerintahannya di legislatif. Mau tak mau Jokowi harus mendengar aspirasi partainya tentang bagian-bagian kursi yang dapat membantunya. Artinya tidak salah Jokowi menerima pendapat dari partainya tentang memilih calon orang nomer 1 di tubuh Kepolisian Republik Indonesia.

Tetapi, saya dapat membaca Jokowi adalah orang yang sangat anti dengan korupsi. Bermanuver untuk membiarkan DPR-RI memberi keputusan tentang tidak layaknya calon kapolri untuk terus maju menjadi kapolri karena penetapan tersangka yang ditetapkan KPK kepada BG sehari sebelum uji kelayakan calon kapolri. Mungkin manuver Jokowi agak meleset tentang DPR-RI yang justru menerima dan meluluskan calon tunggal kapolri.

Kebobrokan Wakil Rakyat yang sangat memalukan, baik dari anggota DPR RI KMP dan KIH sama-sama mendukung BG untuk terus maju, kecuali Partai Demokrat. Entah ini pencitraan atau bukan dari Partai Demokrat, tergantung kita melihat dari sisi positif atau negatif.

Bukan Jokowi namanya bila hanya menyiapkan manuver dengan hanya 1 plan. Dia tahu Polri tidak akan diam institusinya dipermalukan KPK di depan jutaan rakyat Indonesia dengan menetapkan tersangka calon kapolri BG.
Dengan pedenya Polri yang merasa didukung penuh semua legislatif dan beberapa eksekutif yang mencalonkannya akan melakukan balasan untuk KPK dengan cara yang sedikit bodoh kalo menurut saya.

Mereka (Polri) tidak tahu bila Jokowi tidak di belakangnya, tapi merasa Jokowi akan membelanya, inilah kehebatan Jokowi dalam bermanuver, dengan statement-statement Jokowi tentang penetapan tersangka Komjen BG sebagai tersangka KPK dia berdalih hanya menunda pelantikan. saya orang yang paling percaya itu adalah pernyataan yang berarti menunda sampai selamanya.

Yang orang awam mau adalah Jokowi membatalkan pencalonan Komjen Budi menjadi kapolri mereka tidak tahu inilah arti MENANG TANPA MENYAKITI LAWAN. Apa yang terjadi bila Jokowi membatalkan pelantikan BG, Jokowi harus melawan legislatif yang 90% mendukung BG.

Dan satu lagi jangan berharap Jokowi mengeluarkan SP3 untuk  membela Wakil ketua KPK BW. Karena 90% legislatif tidak setuju dan akan melawan Jokowi dengan dalih bertentangan dengan hukum dan undang-undang.

Ke depannya menurut pandangan saya, Jokowi akan terus 'terlihat' bersifat netral dan membiarkan orang-orang yang tidak disukainya akan jatuh dengan sendirinya tanpa merasa lawannya merasakan kalah. Ingat hanya Jokowi presiden yang berani mengacaukan awal periode pemerintahannya dengan bermanuver seperti ini. Saya sebenarnya senang dengan kondisi sekarang. Kalau pemerintahan Jokowi adem-ayem, maka pasti ada yang salah. Banyak kompromi di dalam pemerintahanya untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Ramainya gejolak pemerintahan Jokowi adalah karena beliau sedang mengguncang keadaan. Hanya dia yang berani.
#JokowiSide #SaveNKRI #SaveKPK #SavePolri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline