Lihat ke Halaman Asli

Siapakah Imam Badiuzzaman Said Nursi?

Diperbarui: 30 Oktober 2024   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, merhaba arkadalar! Aku Bagja Putra, mahasiswa dari Indonesia yang sedang mengenyam pendidikan di Turki.

Oke, kali ini aku mau sharing tentang siapa itu Imam Badiuzzaman Said Nursi?

Ehehe, sebelumnya kalau teman-teman pernah baca novelnya kang Abik (Habiburrahman El Shirazy, penulis novel Ayat-Ayat Cinta), yang berjudul "Api Tauhid". Pasti teman-teman sudah tidak asing lagi dengan sosok Imam Badiuzzaman Said Nursi.

Jadi begini, Imam Badiuzzaman Said Nursi adalah seorang ulama, pemikir, dan cendekiawan besar asal Turki pada akhir era Kesultanan Utsmaniyah dan peralihan kepada awal Republik Turki. 

Beliau dikenal luas karena karya monumentalnya, Risale-i Nur atau Risalah Nur, sebuah tafsir modern yang menjelaskan nilai-nilai keimanan dan konsep-konsep Islam dalam bahasa yang sesuai dengan tantangan dan pemikiran modern. 

Melalui koleksi kitab-kitab Risalah Nur, yang merupakan salah satu bukti mukjizat daripada Al-Qur'an, Said Nursi menyajikan penjelasan yang rasional dan mendalam mengenai pembuktian-pembuktian analogis dan ilmiah berkaitan dengan tauhid, iman, serta hubungan manusia dengan alam semesta dan Sang Pencipta.

Latar Belakang Kehidupan Said Nursi

Lahir pada tahun 1877 di desa Nurs, Wilayah Anatolia Timur, Turki Utsmaniyah. Beliau pun merupakan salah seorang ulama yang memiliki garis keturunan Rasulullah SAW., terlahir di tengah-tengah bangsa Kurdi. 

Sejak usia muda, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam ilmu-ilmu agama dan berhasil menguasai berbagai disiplin ilmu Islam dalam waktu singkat, bahkan pada masa remajanya beliau berhasil menghafalkan sebanyak 90 kitab tebal mengenai ilmu agama, filsafat, dan sains, sehingga beliau mendapat gelaran "Badiuzzaman" atau "Keajaiban Zaman." Beliau tumbuh menjadi seorang ulama yang kritis dan memiliki semangat intelektual yang tinggi dalam mencari kebenaran.

Perjuangan dalam Menyebarkan Ilmu dan Dakwah

Ketika Turki mulai mengadopsi ideologi sekularisme di bawah pemerintahan baru setelah jatuhnya Kesultanan Utsmaniyah, Said Nursi menghadapi banyak kesulitan dan tekanan rezim. Ia menyaksikan bagaimana nilai-nilai Islam mulai dihapus oleh ideologi sekuler, dan ia merasa terpanggil untuk menyelamatkan iman masyarakat beragama, khususnya umat Islam. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline