Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Kompor Lilin

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Jika anda membaca judul posting saya tentu bertanya apa itu kompor lilin. sebut saja kompor ini bernama BIOSIS, Bio=hidup/alami, Sis=nama penemu kompor lilin ini Siswanto asal tempel jogjakarta. artinya kompor ini memang kompor yang ramah lingkungan anti ledak dan praktis serta yang terpenting adalah hemat dan ekonomis. saya sempat menghubungi pak Siwanto ini yang mana beliau mengajak semua pihak para wirausahawan, produsen, investor, eksportir, marketing, dan lapisan masyarakat yang berminat ikut membangun usaha ini.penemuan kompor lilin ini sebenarnya harus mendapatkan support dari pemerintah dan swasta, karena ini merupakan kreativitas anak bangsa yang membangun dan bisa memberikan solusi dalam meminimalisir kesulitan rakyat akan kebutuhan BBM yang mana tidak bisa kita pungkiri bentar lagi naik. kelangkaan BBM dalam bentuk minyak tanah dan sekarang gas elpiji juga. nah saya hanya ingin memberikan dukungan dan wawasan bagi semua pihak, untuk ikut menyongsong ide bagus pak siswanto ini menjadi satu alternatif untuk mengatasi polemik2 diatas. kompor lilin adalah eksperimen pribadi seorang siswanto asal jogja, yang memberikan penemuan spektakuler berupa kompor ekonomis dan praktis ramah lingkungan, tentu kompor ini bahan bakarnya adalah lilin cair yang bisa digunakan skala rumah tangga dan industri (mungkin harapannya demikian ), nah keberadaan kompor lilin ini sebenarnya bukan hal yang aneh di indonesia karena sebelumnya juga ada kompor briket batubara dan batok kelapa, kompor serbuk gergaji, kompor bio gas dari kotoran, kompor sampah dari daun2an, dll. namun sorotan saya adalah apakah pemerintah mengadakan studi khusus untuk fenomena ini? apakah pemerintah nyengkuyung kreativitas anak bangsa yang dahsyat ini? nah tentu jawabanya adalah macem2, ada yang bilang belum diperhatikan ada yang bilang ga diperhatikan ada yang bilang ga dilirik sekalipun oleh pemerintah, yang jelas saya mau memberikan pendapat  husnudzon ajah ma pemerintah, yaitu belum optimal diberdayakan. saya ga akan memperpanjang tulisan dengan memberikan saran pada pemerintah secara detail, tapi cukup saya bilang "PEMERINTAH HARUS SEGERA MENSIKAPI SECARA PROFESIONAL DAN REALISTIS TERHADAP PENEMUAN ANAK BANGSA INI" kenapa saya katakan demikian? karena memang jika karya anak bangsa kita yang bagus ini ga dikelola oleh pihak2 swasta terlebih pemerintah, maka bisa jadi potensi ini akan dicuri oleh pihak asing , kalo sudah ada campur tangan pengusaha asing yang meng handle karya tersebut maka bisa dipastikan mereka lebih bisa lagi memonopoli karya tersebut dan akhirnya masyarakat indonesia hanya gigit jari sebagai pembeli, pengguna dan bukan pengelola. untuk itu saya himbau kepada para usahawan, investor lokal, perusahaan lokal, untuk ikut berpartisipasi menyambut seruan pak  siswanto dan juga yang lain untuk bekerja secara profesional, agar benar2 karya anak bangsa ini bisa berkembang, dan menjadi alternatif yang bagus untuk polemik BBM dan ekonomi bangsa ini. silahkan poro sederek nyengkuyung,  mulai dari saya pribadi insyaAlloh mau coba ikut pasarkan penemuan bagus ini, untuk masyarakat indonesia, matur nuwun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline