"Semarang Kaline Banjir" itu salah satu lirik lagu jawa berjudul Jangkrek Genggong. Arti lirik lagu "Semarang Kaline Banjir" adalah Semarang sungainya banjir, memang hal ini sudah biasa dialami bagi warga Semarang. Seringnya terkena bencana banjir ini membuat Andjar Any membuat lagu dengan sisipan kata tersebut.
Tepatnya tanggal 23 Mei 2022 ibukota Jawa Tengah, Semarang. Sebagaian wilayah Semarang terendam banjir tepatnya Pelabuhan Tanjung Emas. Banjir ini diakibatkan pasang air laut yang sedang tinggi. Bagi warga Semarang banjir yang diakibatkan dengan air laut yang pasang disebut dengan rob.
Mari kita mengenal perbedaan antara banjir dan rob. Banjir biasanya diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi serta berlangsung cukup lama, sedangkan rob diakibatkan oleh pasang air laut yang diakibatkan kondisi alam dimana air laut mengalami kenaikan permukaan hingga mencapai daratan.
Rob membawa air yang mengandung kadar garam yang tinggi sehingga sangat rawan jika mengenai kendaraan akan mengakibatkan keropos pada mesin.
Sejarah mencatatkan Semarang pernah mengalami banjir terparah tahun 1990 tepatnya dini hari pukul 02.20 WIB. Kala itu wilayah yang paling parah Sampangan dan Bongsari. Kerugian yang diakibatkan banjir tersebut mencapai 8,5 miliar. Nilai yang cukup fantastis di tahun 1990. Banjir tersebut dipicu luapan Sungai Kaligarang yang datang dari arah Gunungpati dan Ungaran.
Banjir di Semarang diakibatkan banyak faktor yaitu
1. Wilayah topografi yang tidak seragam
Beberapa wilayah Semarang terdiri atas wilayah atas dan bawah. Wilayah bawah seringkali menerima aliran air dari wilayah atas sehingga membuat wilayah bawah terdampak banjir apabila kurangnya lahan hijau untuk tempat resapan.