Lihat ke Halaman Asli

Bagas Satria Wicaksono

Mahasiswa Hukum

Mahalnya Idealisme dalam Kehidupan

Diperbarui: 2 Maret 2023   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Idealisme, sebuah kata yang mungkin akan bisa membuat kita semua yang mendengarnya akan dibuat kagum sekaligus penuh dengan kebingungan, kenapa sampai demikian dibuat kebingungan? Dikarenakan, sebuah Idealisme itu identik dengan seseorang yang sangat pemimpi dan keras kepala. Mereka yang memiliki Idealisme mempunyai sebuah mimpi atau cita - cita tinggi yang mana akan senantiasa mereka kejar dan mereka wujudkan dan memiliki sebuah tekad yang kokoh bagai sebuah gunung untuk terus mempertahankannya, meskipun diterjang dengan berbagai serangan ia terus dengan semangatnya mempertahankan ia punya Idealisme sampai kapan pun juga.

Disitu lah kita bisa melihat seberapa gigih dan semangatnya ia untuk memperjuangkan  Idealismenya itu. Tidak jarang banyak orang yang menganggap negatif terhadap orang yang memiliki Idealisme tinggi karena banyak orang yang menyamakan seorang Idealis identik dengan seorang yang keras kepala dan selalu merasa paling benar, namun kita pun tidak bisa menyalahkan hal itu dikarenakan seorang yang Idealis itu sangat kuat dan kokoh dengan keteguhannya atas suatu pendiriannya, jadi hal itu sudah bukan lagi hal aneh ataupun buruk dari seseorang yang Idealis.

Dari penjelasan diatas bisa kita ketahui seberapa besar perjuangan seorang yang Idealis, jadi kita pun tidak boleh menganggap buruk ataupun remeh seorang yang beridealis karena seseorang yang memiliki Idealisme itu lebih baik ketimbang seseorang yang tidak memilikinya sama sekali.

Idealisme bisa membuat seseorang untuk berani dalam mengambil langkahnya di dalam kehidupan ini, karena ia terus termotivasi oleh keyakinan kuat yang ia bentuk baik dari membaca buku - buku, melihat lingkungan sekitarnya ataupun dari pengalaman hidupnya sendiri. Hal ini menjadi suatu hubungan erat yang akan membuat seseorang membuahkan suatu pemikiran yang akan terus mempengaruhinya baik dalam bersikap ataupun bertindak dalam kehidupan sehari - harinya.

Dalam hal kita bisa mengambil beberapa contoh seperti karakter manga Naruto, seorang karakter fiksi yang mana memiliki sebuah cita - cita, memiliki sebuah impian untuk menjadi seorang hokage ( pemimpin dari desa konoha ) yang mana meskipun sejak kecilnya terus dikucilkan dan dianggap tidak berguna, namun ia berhasil mematahkan semua pemikiran orang - orang yang melihatnya baik dengan tindakan ataupun dengan pemikirannya. Selalu berjuang keras dan pantang menyerah dan berjuang bersama teman - temannya hingga akhirnya ia mampu menjadi seorang hokage dan mampu menujukan hasil dari perjuangan kerasnya.

Meskipun sebuah karakter fiksi, kita bisa mengambil banyak contoh dari karakter Naruto yaitu tekadnya yang pantang menyerah dalam memperjuangkan Idealismenya. Lalu kita bisa ambil banyak contoh dari para pendiri bangsa kita seperti Tan Malaka, Sutan Syahrir, Mohammad Hatta, Soekarno dll. Mereka semua bejuang keras demi Indonesia yang merdeka dan bisa hidup bebas dari para penjajah asing yang mana terus menerus berjuang tanpa kenal lelah tanpa mendapat imbalan demi menuju sebuah tujuan yaitu kemerdekaan bagi rakyat Indonesia.

Dari kesemua contoh yang tadi kita bisa lihat seberapa besar dan kuatnya perjuangan mereka dalam mewujudkan mereka semua punya Idealisme, semua itu berasal dari buah pikiran dibentuk menjadi sebuah cita - cita, diperjuangkan dengan keyakinan dan tekad yang kuat, pantang menyerah dengan segala rintangan sehingga Insyaallah bisa terwujudnya semua impian dan cita - cita kita semua.

Namun seorang Idealis juga hanya manusia biasa yang memiliki sebuah kekurangan dan kelemahan. Kelemahan seorang Idealis adalah perasaannya sendiri, perasaan adalah hal yang sangat sensitif  dalam kehidupan diri manusia karena secara langsung berkaitan dengan hati.

Perasaan memiliki tempat tersendiri dalam diri setiap manusia yang mana perasaan itu sendiri yang membuat mampu membuat goyah seorang Idealis melalui hatinya. Inilah yang sering membuat idealisme seseorang goyah karena perasaan memiliki mata pisau yang tajam yang siap untuk memotong semangatnya. Bagaimana tidak, seorang idealisme akan goyah apabila perasaan mereka sedang berada di titik ketidakstabilan. Mereka yang berada dalam situasi yang mengancam kehidupan mereka akan langsung menghentikan perjuangan ide mereka karena perasaan mereka mengatakan itu adalah suatu ancaman yang akan membunuh mereka.

Sebetulnya orang-orang yang tidak menyukai seorang idealisme mengerti akan hal ini, mereka menyerang seorang idealisme melalui jalan perasaan. Seorang idealisme yang labil akan linglung antara pemikiran dan perasaan mereka. Dan mereka yang lemah akan kalah dengan perasaan mereka karena perasaan memiliki dorongan yang kuat daripada akal dan pikiran mereka. Perasaan akan mendominasi ketika situasi itu semakin mengancam dan akan membawa ke dalam suatu ketakutan yang akut dan akhirnya pikiran dan ide pun itu akan bertekuk lutut kepada perasaan dan akhirnya seorang idealisme itu akan membangkang sendiri dari jalan keyakinan idenya tersebut.

Jadi, tidak heran apabila di zaman sekarang ini sangat sulit sekali menemukan orang yang benar-benar idealis, bukan orang-orang yang sekedar berkata Saya Idealis dan saya akan berjuang dengan pemikiran saya. Tapi toh kenyataannya mereka menjadi kucing manja ke dalam situasi yang mengancam mereka. Idealisme telah habis, yang ada hanya kata pengantar dari idealisme bukan isi dan maknanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline