Di penghujung hari kamis sebelum hari itu jumat datang dua orang pemuda tengah berdiskusi tentang kehidupannya, seperti biasa mereka selalu beradu argumen dengan di dampingi kopi dan kentang yang sudah di pesan. Kedai kopi dengan konsep caf yang di setiap dindingnya terpajang lukisan dengan kata kata mutiara tentang kopi yang disorot lampu lampu yang mengantung membuat kedai kopi ini menjadi kedai pilihan mereka.
Pemuda itu bernama Tarjo dengan gaya kacamata kudanya dia seolah olah menjelma menjadi pakar cinta yang sudah berijasah sah dari universitas ternama di dunia, selain itu dia juga merasa memahami dan menguasai semua masalah yang berhubungan dengan percintaan walaupun dia sendiri tidak punya pengalaman sedikitpun tentang cinta, konyolnya Tarjo ini selalu menjadi rujukan ketika teman temannya mengalami masalah percintaan
Sedangkan teman baik Tarjo sekaligus teman karibnya ini adalah satu satunya orang yang suka mengembara di dunia maya untuk mencari kata kata untuk di kemas dan dijadikan pajangan di sosialmedianya, teman Tarjo ini bernama Sastro. Sastro satu satunya teman Tarjo yang belum pernah berurusan dengan pacar karena memang selama ini belum ada wanita yang membuat dia jatuh hati.
Di pertengahan malam itu Tarjo dan Sastro tengah membahas honor kerja, Tarjo yang merasa tidak puas dengan honor kerjanya mengatakan kepada temannya itu ingin mengundurkan diri dan meminta tolong kepda Sastro untuk membawa dia bekerja di tempat kerjanya Sastro.
Tarjo "Tro saya pengen mengundurkan diri dari kerjaan saya, tempat kerjamu ada lowongan gak untukku...?"
Sastro " untuk saat ini seprtinya belum ada Jo, ada apa kok tiba -- tiba kamu pengen keluar dari kerjaanmu itu? Apa ada masalah di tempat kerjaanmu...?" Tanya Satro.
Tarjo "iya tro gajinya kecil, sekecil nyalimu itu...! Heheheh...."
Sastro "jirrrrrrrrrrr...!"
" masalahnya gaji ku ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari Tro jadi mau gak mau aku harus cari kerja lain untuk mendapatkan upah lebih untuk mencukupi kebutuhan hidupku...." Kata Tarjo
Sastro : " saya pernah membaca tulisan Jo di media sosial waktu itu juga saya buat story juga.. kalau gak salah tulisannya begini, rezeki itu cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup tetapi rezeki tidak akan cukup jika digunakan untuk mencukupi gaya hidup, jadi saya rasa kalau hanya untuk kebutuhan hidup itu sudah cukup Jo gak akan kurang, masalahnya kamu ini anak seorang petani tapi gayamu seperti anak mentri pertanian, jadi berapapun rezekimu tidak akan cukup untuk memnuhi gaya hidupmu, kan jelas rezekimu sebagai anak petani kok kamu gunakan untuk memenuhi gaya hidup anak mentri pertanian gimana sih".
Tarjo "kamu cerdas juga ya Tro ternyata, bertaun taun aku mengenalmu baru kali ini aku merasakan kecerdasanmu."