Lihat ke Halaman Asli

Hakim tanpa Cermin

Diperbarui: 24 Oktober 2017   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai kalian penduduk semesta. Mungkin kalian pernah mendengar. Tentang sebuah kalimat. Mulut mu harimau mu. Memperingatkan kita agar selalu waspada. Akan apa yang akan keluar dari mulut.

Disadari atau tidak. Kalian selalu menggunakan kalimat itu. Atau yang bermakna seperti itu. Namun dengan kata yang seperti pisau. Bukannya nasihat. Kecaman lah yang keluar.

Mungkin niat kalian baik. Namun niat tidak terlihat. Seperti orang yang mencuri dengan niat menafkahi. Apakah yang kalian lihat adalah niatnya? Aku yakin yang kalian lihat adalah perlakuannya. Sama halnya dengan kalian. Kalian berniat untuk memberi nasihat. Kalian berniat untuk memperingati. Agar aku. Agar kami lebih berhati-hati. Namun yang kami dengar adalah kata-kata kecaman. Bukan peringatan. Apalagi nasihat. Dan yang perlu kalian ketahui. Di mata kami. Kalian terlihat. Atau terdengar. Seperti hakim tanpa cermin.

-Res-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline