Lihat ke Halaman Asli

Bagas Prabowo Adi

Teologi | Pemuridan

Memahami Injil Sinoptik : Kitab Matius

Diperbarui: 30 April 2021   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami Injil Sinoptik : Kitab Matius (unsplash.com)

Pada seri baru kali ini kita akan belajar bersama secara sederhana tentang pengantar dan latar belakang dari kitab-kitab Injil Sinoptik. Hal ini juga kita perlukan untuk memudahkan kita saat melakukan penggalian Alkitab ataupun perenungan dari kitab-kitab Injil Sinoptik tersebut.

Injil sinoptik sendiri mengacu pada keempat Injil yang terdapat dalam Alkitab yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes keempat kitab ini menceritakan tentang kehidupan Yesus, pengajaran dan pelayanannya selama di dunia. Pada pelajaran kali ini kita akan membahas tentang latar belakang dan tujuan dari kitab Matius.

Latar Belakang

Matius diduga ditulis sekitar tahun 60-70an Masehi. Tempat Injil ini ditulis tidak dapat dipastikan, tetapi ada beberapa alasan kuat yang beranggapan bahwa Injil Matius ditulis sebelum tahun 70 M ketika penulis berada di Palestina atau Antiokia di Siria.

Walaupun nama pengarang tidak disebutkan dalam nas Alkitab, tetapi kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus. Tema besar dalam kitab ini adalah "Yesus, Raja Mesianis/Yesus adalah Raja".

Penulisan kitab Matius ini ditujukan untuk orang-orang percaya dari bangsa Yahudi. Nampak dari beberapa hal dalam Injil ini yang mengambil penyataan, janji bahkan nubuat dari Perjanjian Lama untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan. 

Penulis juga menempatkan silsilah Yesus Kristus yang bertolak dari Abraham pada Pasal pertama kitab ini, untuk memberikan fakta bahwa Yesus adalah benar keturunan Daud dan Abraham seorang Raja Mesianis yang dinanti-nantikan oleh bangsa Yahudi.

Selain itu penggunaan istilah yang khas bangsa Yahudi "Kerajaan Sorga" (Kerajaan Allah) juga terdapat dalam Injil ini. Ungkapan tersebut adalah ungkapan rasa hormat bangsa Yahudi sebab mereka segan menyebut nama Allah secara langsung karena dianggap sangat sakral. Seperti penggunaan kata "Adonai" sebagai pengganti kata dalam penyebutan "YHWH (Yahweh)".

Berbagai kebiasaan bangsa Yahudi yang terdapat dalam Injil ini juga tidak disertai dengan penjelasan apapun berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa penulis memang menujukan penulisan kitab ini kepada bangsa Yahudi.

Sekalipun tujuan utama penulisan Injil ini adalah untuk bangsa Yahudi, Injil ini juga tidak semata-mata hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan juga bagi seluruh umat manusia. Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, dan memiliki lingkup yang universal.

Tujuan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline