Lihat ke Halaman Asli

Gempa Bumi dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Diperbarui: 26 Februari 2024   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 atau lebih dikenal sebagai (Gempa bumi dan tsunami Aceh) terjadi pada pukul 07:58:53 WIB hari Minggu, 26 Desember 2004. Episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia.[11] Guncangan Gempa tersebut berskala 9.1--9.3 dalam Skala kekuatan momen dan IX (Hebat) dalam Skala intensitas Mercalli.

Bermula dari gempa magnitudo berkekuatan 9,3 yang terjadi sekitar pukul 07.59 WIB selama 10 menit dan berpusat di Samudra Hindia. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut disusul gelombang laut dengan ketinggian hingga 30 meter.Jumlah korban meninggal dunia dari peristiwa alam tsunami Aceh itu disebut mencapai 227.898 jiwa. Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal berkekuatan9 Skala Richter (SR).

Aceh merupakan daerah yang terkena dampak paling parah selain Sri Lanka, Thailand, dan India. Banyak korban jiwa dalam bencana ini, bahkan sampai menyentuh pada angka 170.000 jiwa.Dampak tsunami 2004 terparah dilaporkan terjadi di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Aceh Jaya. Tsunami 2004 ini juga menerjang beberapa wilayah lain yang berada di sebelah timur Aceh seperti Pidie, Bireuen dan Lhokseumaweasca.

Setelah pasca bencana,terdapat 3 langkah penanganan bencana meliputi tahap tanggap darurat, tahap rehabilitasi dan tahap rekontruksi dengan menelan dana lebih 10 trilyun rupiah yang berjalan selama 5 tahun. Pemerintah saat itu membentuk Lembaga khusus untuk menangani bencana di Aceh yaitu Badan rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR).Hingga kini setelah 18 tahun berlalu, masyarakat Aceh di setiap tahunnya memperingati bencana tsunami dengan menggelar doa bersama di berbagai titik. Rasa berkabung akan sangat terasa pada tanggal 26 Desember di setiap tahunnya. Jalanan terasa sepi, masyarakat beramai-ramai mengadakan doa bersama mendoakan para keluarga dan saudara yang menjadi korban 18 tahun lalu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline