Lihat ke Halaman Asli

Bagas Kurniawan

Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Apakah Kita Sudah Paham Istilah Sensitivitas dan Resistensi Insulin?

Diperbarui: 15 Januari 2025   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seseorang mengecek gula darah | Sumber gambar: isens usa/unsplash

Pernahkah kita mendengar istilah sensitivitas dan resistensi insulin? 

Kedua istilah ini mengacu pada kemampuan insulin dalam menurunkan kadar gula dalam darah. Seperti yang kita ketahui, bahwa kadar gula darah sangat berperan dalam menyalurkan "bahan bakar" berupa gula ke dalam tubuh untuk menunjang aktivitas metabolisme tubuh. Apabila kadar gula dalam darah dalam konsentrasi yang rendah, kita cenderung menjadi lemas dan merasakan pusing. 

Kalau kadar gula dalam darah terlalu tinggi akan memicu terjadinya resistensi insulin yang menyebabkan penyakit diabetes. Efek sampingnya, badan menjadi lemas dan bahkan memperlambat penyembuhan luka karena proses pembekuannya terganggu akibat tingginya konsentrasi gula di dalam darah.

Nah, hal yang menyebabkan tinggi atau rendahnya kadar gula dalam darah itu disebabkan dari seberapa "peka" sel dalam mendeteksi keberadaan insulin dan gula dalam darah. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa peka sel kita dengan keberadaan insulin itu disebut dengan sesntivitas dan resistensi insulin. Sini, saya jelaskan arti dari kedua istilah tersebut.

Sensitivitas insulin adalah kemampuan sel-sel tubuh untuk merespons insulin dengan efektif, memungkinkan glukosa dari darah masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Ketika seseorang memiliki sensitivitas insulin yang tinggi, tubuh memerlukan lebih sedikit insulin untuk menurunkan kadar gula darah ke tingkat normal.

Sebaliknya, resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin. Dalam kondisi ini, pankreas harus memproduksi lebih banyak insulin untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel. Hal ini dilakukan oleh pankreas tujuannya untuk "mengimbangi" konsentrasi gula dalam darah, sehingga memperbesar kemungkinan insulin dapat ditangkap oleh sel dalam tubuh.

Resistensi insulin sering menjadi cikal bakal diabetes tipe 2 dan berhubungan dengan berbagai kondisi metabolik lainnya. Kondisi ini juga dapat menyebabkan sindrom metabolik, yang merupakan kombinasi dari tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tidak normal, dan peningkatan lemak perut.

Cara Kerja Insulin dalam Menurunkan Kadar Gula Darah

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan penting dalam mengatur kadar glukosa darah. Setelah makan, kadar glukosa dalam darah meningkat. Pankreas merespons dengan melepaskan insulin, yang kemudian si insulin ini akan berikatan dengan reseptor insulin pada permukaan sel, terutama di otot dan jaringan lemak. 

Proses ini memungkinkan sel-sel menyerap glukosa dari darah, menurunkan kadar gula darah ke tingkat normal. Insulin juga berperan dalam menyimpan kelebihan glukosa sebagai glikogen di hati dan otot serta mencegah pelepasan glukosa dari hati.

Jadi berikut ini merupakan gambaran cara kerja insulin dalam tubuh kita sesuai dengan masing-masing istilahnya. Mari kita gunakan analogi ini: 

Bayangkan insulin sebagai kunci, reseptor insulin pada permukaan sel disebut gerbang pabrik, sel disebut dengan pabrik, kemudian pembuluh darah adalah jalan raya, kemudian pankreas disebut sebagai produsen kunci sekali pakai. Dalam satu hari, pabrik ini hanya membutuhkan 100 sirup gula dan jika stoknya kelebihan maka akan disimpan dalam gudang (hati) dalam bentuk gula kristal (glikogen). Kapasitas gudang hanya mampu menyimpan 50 gula kristal dan hanya akan digunakan apabila suplai gula menurun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline