Waktu itu, di tahun 2018 sampai 2019 saya melihat banyak sekali perusahaan dan juga peneliti yang sedang mengembangkan kemasan yang ramah lingkungan.
Tentu saja inovasi ini didukung karena adanya kampanye pemanasan global dan meningkatnya jumlah sampah plastik.
Kira-kira, ada yang pernah mendengar gelas atau mangkok yang bisa dimakan? Sendok dan garpu yang bisa dimakan? Bahkan ada plastik yang terbuat dari singkong dan dapat larut dengan air panas.
Saat itu, dosen kimia saya sedang dalam masa pengembangan packaging yang tentunya ramah lingkungan dan aman jika tidak sengaja dikonsumsi oleh manusia.
Material yang digunakan berbahan dasar rumput laut, namun tentu tidak sampai disitu, perlu ada reaksi kimia dan formulasi rahasia yang membuatnya dapat menjadi seperti plastik, namun ramah lingkungan.
Kini, beliau dengan saudarinya telah berhasil mendirikan sebuah pabrik yang memproduksi kemasan yang ramah lingkungan.
Nah, kembali lagi ke permasalahannya, bahwa setiap tahun, jutaan ton plastik dari kemasan makanan berakhir di tempat pembuangan akhir, lautan, atau lingkungan, menciptakan masalah besar bagi ekosistem dan kehidupan manusia.
Untuk mengatasi masalah ini, hadir solusi inovatif berupa edible packaging, yaitu kemasan makanan yang dapat "dimakan". Konsep ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menjanjikan revolusi besar dalam industri pengemasan.
Apa itu edible packaging, bagaimana cara kerjanya, dan manfaat apa saja yang ditawarkan? Simak pembahasan berikut ini.
Apa Itu Edible Packaging?
Edible packaging adalah jenis kemasan yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat dimakan, seperti protein, polisakarida (karbohidrat), atau lipid.