Lihat ke Halaman Asli

Bagas Kurniawan

Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Perkembangan "Vertical Farming" sebagai Solusi Krisis Ketahanan Pangan

Diperbarui: 18 Desember 2024   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (KOMPAS/LASTI KURNIA)

Kali ini saya ingin membagikan sebuah gagasan yang mungkin sudah diwartakan oleh kebanyakan penulis artikel. Gagasan saya ini muncul ketika menikmati hidangan caesar salad, karena saya ingin hidup sehat dan ingin menjadi kaisar.. Hahaha kaisar salad kali ya. Oke, lebih tepatnya, saya sedang mempertimbangkan apa yang akan saya lakukan sedari dini untuk memiliki ketahanan pangan (food defence) untuk saya dan keluarga? 

Perhatian saya muncul ketika saat pandemi kemarin, di tahun 2019, saya merasa cukup tertekan karena keterbatasan akses untuk membeli bahan makanan, sedangkan paling tidak bisa menikmati sayuran saja, saya rasa bisa membuat kami kenyang. Kalau misalnya saya butuh sumber protein, saya bisa mencari sumber protein yang murah yaitu jamur.

Itu lah yang saya pikirkan saat itu, namun semua itu sulit terwujud karena adanya pembatasan tersebut. Belum lagi, biayanya meningkat karena harus dialihkan dengan adanya biaya transportasi. Syukurlah saya dan keluarga dapat bertahan di saat-saat yang tidak menyenangkan ini.

Bayangkan apabila bencana itu terjadi kembali, namun populasi manusia semakin bertambah, lahan pertanian semakin sedikit karena terus digerus untuk pembangunan perumahan. Apakah kita bisa menjamin ketahanan pangan yang ada saat ini, bisa memenuhi untuk kebutuhan di masa yang akan datang?

Masalah ketahanan pangan semakin menjadi perhatian global seiring meningkatnya populasi, perubahan iklim, dan terbatasnya lahan pertanian. Untuk mengatasi tantangan ini, inovasi di bidang pertanian terus dikembangkan.

Salah satu inovasi yang mulai menarik perhatian luas adalah "vertical farming" atau pertanian vertikal. Konsep ini menawarkan metode bercocok tanam secara bertingkat yang memungkinkan tanaman tumbuh di area yang lebih kecil namun menghasilkan panen yang lebih besar. Tentunya ini bisa kita lakukan di rumah atau di atap kantor (jika diperbolehkan hahaha).

Artikel ini akan membahas perkembangan vertical farming, peranannya dalam mendukung ketahanan pangan, serta peluang dan tantangan yang dihadapinya.

Apa Itu Vertical Farming? (Pertanian Vertikal)

Vertical farming adalah metode pertanian di mana tanaman ditanam secara vertikal menggunakan rak bertingkat atau struktur bangunan bertingkat.

Berbeda dengan pertanian konvensional yang membutuhkan lahan luas, vertical farming memungkinkan penanaman tanaman di dalam ruangan seperti gedung-gedung, kontainer, atau ruang tertutup lainnya.

Sistem ini menggunakan teknologi canggih seperti hidroponik, akuaponik, dan aeroponik, yang memungkinkan tanaman tumbuh tanpa menggunakan tanah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline