Lihat ke Halaman Asli

Bagas Kurniawan

Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Hukum 5 Detik yang Mempengaruhi Kesehatan Kita

Diperbarui: 16 September 2024   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Sakit Perut | Sumber gambar: PopTika

Ada yang pernah mendengar tentang "hukum 5 detik" yang mengatakan bahwa makanan yang jatuh ke lantai masih aman dimakan asalkan diambil sebelum lima detik berlalu? Saya sempat teringat akan hal ini saat sedang menikmati camilan dan tak sengaja menjatuhkannya ke lantai. Terdengar seperti solusi praktis, bukan? 

Namun, kenyataannya apakah makanan yang jatuh dalam waktu singkat benar-benar aman dikonsumsi? Mari kita bahas secara ilmiah.

Apa Itu Hukum 5 Detik?

Hukum 5 detik adalah kepercayaan populer bahwa jika makanan jatuh ke lantai dan diambil dalam waktu kurang dari lima detik, makanan tersebut masih aman untuk dimakan. Gagasan ini berasumsi bahwa bakteri butuh waktu lebih lama untuk menempel pada makanan, sehingga kontak singkat dianggap tidak berbahaya.

Apakah Hukum 5 Detik Valid Secara Ilmiah?

Sayangnya, hukum 5 detik adalah mitos. Penelitian menunjukkan bahwa bakteri dapat berpindah ke makanan hampir seketika setelah makanan tersebut menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Jadi, waktu kontak bukanlah faktor utama dalam menentukan apakah makanan yang jatuh masih aman untuk dikonsumsi.

Menurut penelitian, bakteri dapat menempel pada makanan dalam kurang dari satu detik. Faktor-faktor seperti jenis makanan, permukaan tempat makanan jatuh, dan tingkat kelembaban justru memainkan peran yang lebih besar dalam kontaminasi, bukan lamanya waktu makanan berada di lantai.

Mengapa Kita Harus Menghindari Makan Makanan yang Jatuh?

Ada beberapa alasan mengapa makanan yang jatuh sebaiknya tidak dimakan, terutama karena risiko kontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Berikut adalah beberapa faktor yang menjelaskan hal ini:

  1. Kontaminasi Permukaan:

    • Lantai, meja, dan permukaan lainnya, terutama di dapur, kamar mandi, atau tempat umum, sering terkontaminasi oleh bakteri berbahaya seperti E. coli, Salmonella, Listeria, dan Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat dengan mudah berpindah ke makanan yang jatuh, bahkan hanya dalam hitungan detik.
  2. Transfer Mikroorganisme:

    • Bakteri dapat berpindah dari permukaan ke makanan secara langsung. Penelitian telah menunjukkan bahwa perpindahan bakteri terjadi hampir seketika saat makanan menyentuh lantai atau permukaan lainnya. Oleh karena itu, waktu makanan berada di lantai tidak sepenting kondisi kebersihan permukaan tersebut.
  3. Jenis Makanan dan Kelembaban:

    • Makanan yang basah atau lengket, seperti buah yang sudah dimasak atau sayuran, cenderung lebih mudah terkontaminasi karena kelembabannya memungkinkan bakteri menempel lebih cepat. Sementara itu, makanan kering seperti roti mungkin lebih sedikit terkontaminasi, namun tetap berisiko terkena bakteri.
  4. Risiko Kontaminasi Silang:

    • Selain itu, kontaminasi dapat berasal dari sepatu, hewan peliharaan, atau benda lain yang sering menyentuh lantai, menyebarkan bakteri yang tidak terlihat dengan mata telanjang.

Apa yang Terjadi Jika Memakan Makanan yang Jatuh?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline