Lihat ke Halaman Asli

Bagas Hayujatmiko

Full Time Blogger dan Dreamer

Girls' Generation: Perjalanan Sang Legenda Girl Group

Diperbarui: 15 Desember 2021   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: k-popped.com

Bagi kalian yang sudah menjadi penggemar industri K-Pop, terutama yang sudah cukup lama, pasti sudah tidak asing dengan Girls' Generation atau SNSD. Girl group yang dimulai dengan 9 anggota ini sukses, dan masih, menggemparkan industri Korea Selatan sejak kemunculan mereka pertama kali di publik.

Namun, awalnya kemunculan mereka dipandang sebelah mata. Banyak publik yang menganggap mereka hanya sebagai "Super Junior versi perempuan" karena jumlah anggotanya yang banyak. Sebelum debut, mereka beranggotakan 13 orang, hingga akhirnya diseleksi menjadi 9 orang. 9 orang itu adalah Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Yoona dan Seohyun. Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Hyoyeon dan Yuri kelahiran tahun 1989, Sooyoung dan Yoona lahir tahun 1990, Seohyun lahir tahun 1991.

Pada Agustus 2007, mereka melakukan debut dengan lagu Into The New World. Pada saat itu, lagu debut mereka diterima dengan cukup baik oleh masyarakat. Lalu pada November 2007, mereka merilis full album pertama berjudul Girls' Generation. Lagu utama dari album ini, yang juga berjudul Girls' Generation, adalah remake dari lagu lawas yang rilis tahun 1989. Album ini dapat diterima dengan cukup baik oleh masyarakat karena terjual sebanyak 100.000 keping.

Namun, awalan yang manis itu berubah dalam sekejap mata. Bisa dibilang, tahun 2008 adalah salah satu tahun terberat dan terkelam dalam sejarah grup ini. Karena menunjukkan kedekatan dengan grup TVXQ! dan Super Junior, dua boy group yang jadi favorit masyarakat Korea Selatan saat itu, SNSD mendapat kecaman dari penggemar dua boy group itu. Padahal mereka adalah rekan satu agensi dan menjalani masa pelatihan bersama-sama. Dalam sekejap SNSD menjadi girl group paling dibenci dan mendapat penolakan besar dari masyarakat. Hal itu terbukti dari black ocean, ketika semua penonton mematikan light stick mereka, yang mereka dapatkan ketika Dream Concert tahun 2008. Meski begitu, SNSD tetap berusaha untuk tampil maksimal walaupun mendapat penolakan. Seolah tak cukup, di tengah-tengah penampilan mereka, para penonton memanggil nama girl group lain yang waktu itu juga jadi pengisi acara.

Namun, tahun 2009 mengubah semuanya. Melalui EP berjudul "Gee - The First Mini Album" yang dirilis Januari 2009, SNSD menjadi tren baru dalam industri hiburan dan menjadi icon baru. Lagu utama dalam EP ini, yaitu Gee, merajai berbagai tangga lagu musik di Korea Selatan pada saat itu. Album ini sendiri mampu terjual sebanyak 30.000 keping di minggu pertama perilisan. Di akhir tahun, EP ini terjual sebanyak lebih dari 100.000 keping. Tak hanya industri musik, SNSD pun juga menjadi tren dalam industri fashion. Konsep fashion mereka dalam lagu ini banyak diikuti perempuan bahkan sampai saat ini. White t-shirt dan blue jeans serta skinny jeans warna warni menjadi hot trend di tahun 2009.

Pada 29 Juni 2009, SNSD merilis EP kedua mereka berjudul "Genie - The Second Mini Album". EP kali ini mendapat sambutan yang sangat antusias dari masyarakat, terbukti dari penjualan minggu pertama sebanyak 50.000 keping. Pada saat itu, mereka adalah girl group pertama yang mampu mencatat penjualan minggu pertama sebanyak itu. Lagu utama dari EP ini pun, yang berjudul "Tell Me Your Wish (Genie)", merajai berbagai tangga lagu musik. Konsep military girl yang dipakai untuk promosi album ini dianggap sebagai konsep girl group terbaik oleh kritikus musik dan belum ada yang bisa mengalahkannya.

Pada tahun 2009, mereka mendapat banyak penghargaan dalam bidang musik, termasuk tiga di antaranya adalah penghargaan tertinggi (Grand Prize/Daesang). Dalam perhelatan Golden Disc Award, mereka meraih "Song Of The Year" untuk lagu Gee. Lalu mereka juga meraih "Song Of The Year" untuk lagu Gee dan "Artist Of The Year" dalam perhelatan Melon Music Award.

Tahun 2010-2012 merupakan tahun keemasan dalam karir SNSD. Tidak hanya dikagumi oleh masyarakat Korea Selatan, keberadaan SNSD juga diterima baik oleh masyarakat dunia, terutama wilayah Asia. Di tahun-tahun ini, SNSD mengadakan konser tur Asia di tahun 2010, resmi debut di Jepang, debut di Amerika, membentuk sub-unit "SNSD-TTS" pada 2012, mendapatkan penghargaan kebudayaan dari pemerintah Korea Selatan dan juga predikat "National Girl Group" karena membawa pengaruh budaya yang begitu kuat. Salah satu pengaruh SNSD dalam budaya Korea adalah memperkuat kedudukan girl group yang tadinya dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka mampu menunjukkan kalau girl group juga bisa bersaing dengan boy group dan menempati posisi teratas.

Namun, pada tahun 2014, SNSD dan SONE (dibaca sowon, sebutan untuk penggemar SNSD) mendapat pukulan yang keras sekali lagi. Pada tahun itu, salah satu anggota bernama Jessica hengkang dari grup. Tidak jelas alasannya apa. Ada yang bilang Jessica sendiri yang mengundurkan diri, perseteruan antar anggota, ada juga yang bilang Jessica diputus kontrak secara sepihak oleh agensi. Yang jelas, semua berawal dari keinginan Jessica untuk mendirikan clothing brand miliknya sendiri, Blanc n Eclare. Sangat disayangkan, padahal mereka merencanakan untuk konser di Tokyo Dome dalam waktu dekat.

Peristiwa besar itu ternyata tidak mempengaruhi reputasi brand SNSD sebagai grup. Terbukti di tahun pertengahan 2015, mereka kembali dengan album baru dan menjadi sorotan publik karena mereka masih menantikan kehadiran National Girl Group mereka. Pasalnya, sudah satu setengah tahun sejak perilisan album mereka yang terakhir di tahun 2014 berjudul "Mr. Mr.". Album mereka sukses di pasaran, terbukti dengan penjualan yang tercatat sebanyak 145.044 di pasaran pada tahun 2015.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline