Lihat ke Halaman Asli

Bagas Anugrah Permata Putra

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, NIM 23107030052

Kreativitas di Garis Depan: Peran Nomor 10 dalam Permainan Modern

Diperbarui: 31 Mei 2024   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lionel Messi saat berseragam tim nasional Argentina (Sumber: IG leomessi)

 

Sepak bola era 1990-an dikenal dengan kehadiran pemain-pemain hebat yang berperan sebagai nomor 10 klasik. Nama-nama besar seperti Francesco Totti, Diego Maradona, dan Kaka adalah beberapa di antaranya. Ketiganya dikenal sebagai "fantasista" di Serie-A, Italia, karena kemampuan mereka dalam menciptakan peluang dan merangkai serangan. Namun, dalam sepak bola modern, peran nomor 10 klasik ini mulai berubah seiring dengan perkembangan taktik dan formasi permainan.

Nomor 10 klasik adalah pemain yang berperan sebagai sumber kreativitas utama tim dalam menyerang. Mereka biasanya ditempatkan tepat di belakang penyerang utama dan bebas bergerak untuk menciptakan peluang gol. 

Dalam permainan video eFootball, peran ini sering digambarkan sebagai "Creative Playmaker" atau "Hole Player". Tugas utama mereka adalah menjadi kreator serangan dan mengatur tempo permainan.

Di era sepak bola modern, formasi 4-3-3 menjadi salah satu yang paling populer. Dalam formasi ini, tiga gelandang biasanya terdiri dari dua gelandang serang dan satu gelandang bertahan. Formasi ini kurang memberi ruang bagi pemain dengan gaya nomor 10 klasik yang cenderung bermain lebih bebas dan kurang terlibat dalam tugas bertahan. Selain itu, manajer sepak bola modern cenderung memilih gelandang yang bisa bermain dalam berbagai posisi dan memiliki kemampuan bertahan yang baik.

Perubahan taktik dan formasi ini memaksa evolusi peran nomor 10 klasik. Sekarang, pemain dengan peran ini harus lebih serbaguna dan tidak hanya fokus pada menyerang. Mereka harus bisa berkontribusi dalam bertahan dan membantu mengatur permainan dari lini tengah atau bahkan lini belakang. Misalnya, ketika tim sedang diserang, pemain dengan gaya "Hole Player" akan mencari celah di lini pertahanan lawan untuk mempersiapkan serangan balik.

Pemain modern dengan kemampuan seperti ini termasuk Luka Modric dari Real Madrid dan Kevin de Bruyne dari Manchester City. Keduanya dikenal memiliki visi bermain yang luar biasa dan kemampuan untuk menciptakan peluang, tetapi mereka juga sangat aktif dalam bertahan dan membantu tim di semua lini.

Peran trequartista atau nomor 10 klasik tidak lagi menjadi pilihan utama banyak manajer sepak bola saat ini. Sebagai gantinya, mereka lebih memilih tipe gelandang lain seperti box-to-box atau mezzala yang memiliki kemampuan lebih lengkap. Gelandang box-to-box mampu bergerak dari lini pertahanan ke lini serang dengan cepat, sementara mezzala lebih fokus pada sisi sayap penyerangan dan membantu dalam bertahan.

Dalam formasi modern dengan tiga gelandang bertahan, peran kreator serangan sering kali diemban oleh salah satu dari ketiga gelandang tersebut. Gelandang ini tidak hanya bertugas menyerang tetapi juga harus mampu bertahan dan mengatur ritme permainan dari posisi yang lebih dalam.

Peran nomor 10 klasik kini memiliki lebih banyak keleluasaan dalam bergerak. Dahulu, mereka hanya aktif saat tim menyerang dan menjadi tumpuan utama dalam merancang serangan. 

Kini, pemain dengan peran ini diharapkan bisa menjemput bola dari lini pertahanan, menguasai bola, dan mendistribusikannya ke berbagai sisi lapangan. Kemampuan untuk bermain di sisi sayap atau bahkan membantu pertahanan sangat penting dalam sepak bola modern.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline