Lihat ke Halaman Asli

Baehaqie David

INGAT TARGET, JANGAN SANTAI

Filsafat Pendidikan Aliran Progresivisme dan Pemikiran Tokohnya

Diperbarui: 6 Mei 2020   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr.wb, salam ssejahtera bagi kita semua om swastiatsu.

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta karunia sehingga kita diberi Kesehatan. Sholawat salam kita panjatkan kepada nabi Muhammad Saw nabi yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.

Pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang Filsafat Pendidikan dengan tema Aliran Progresivisme beserta pemikiran tokoh-tokohnya. Untuk yang pertama saya akan menjelaskan pengertian Progresivisme.

Progresivisme adalah cabang aliran filsafat yang mengedepankan pemikiran pengetahuan pada saat ini. Bisa mungkin membahas tentang pengetahuan yang akan datang. Aliran ini adalah cabang aliran yang mempunyai semangat tersendiri untuk pembaharuan yang akan di jadikan bahan acuan. Dalam dunia Pendidikan aliran ini lebih mementingkan atau mengedepankan kepada anak didik (murid) daripada pendidik.

Adapun tokoh-tokoh pada aliran ini yaitu diantaranya:
1. William O
2. Lawrence B Thomas
3. Frederick C neff
4. Stanlley
5. Ernest bayley
6. Geogre axtelle

Mereka brpendapat bahwa aliran progresivisme adalah suatu proses yang dilakukan oleh manusia secara terus-menerus dan bisa diterapkan pada kehidupan yang nyata, sehingga manusia bisa mengevaluasi kesalahan-kesalahan secara maksimal dan sempurna serta dapat mengembangkan hal-hal yang bernilai positif. 

Manusia adalah makhluk sosial yang aktif sehingga menemukan pengetahuan-pengetahuan secara luas dan terus mencari pengalaman-pengalaman yang baru. Sehingga manusia dapat memilah dan memilih mana pengetahuan atau pengalaman yang harus dikembangkan supaya kehidupan terus maju. Maka timbullah jati diri manusia dengan kepribadian yang optimis dan selalu berusaha untuk terus maju.

Cukup itu yang dapat saya jelaskan apabila ada kesalahan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Wassalamualaikum wr. Wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline