Lihat ke Halaman Asli

"September Kelabu" Sepak Bola Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Jadul, pernah ada lagu berjudul  "Desember Kelabu",  pelantun aslinya adalah Maharani Kahar, dengan tahun produksi 1982. Belakangan Yuni Shara memperbaharuinya.  Sekarang belum Desember, baru  September  sudah ada yang kelabu-kelabu juga.  Bukan lagu baru, tapi analogi untuk sepakbola Indonesia yang baru saja dilanda "September Kelabu".

Kelabu, tentu saja, karena tiap sebentar di bulan ke sembilan ini, kita disuguhi kabar-kabar memilukan tim sepakbola Indonesia yang jadi pecundang di pentas internasional. Lebih menyedihkan, karena kekalahan-kekalahan itu dibumbui skor-skor telak, dan tim kita jadi lumbung gol.

Timnas U-23 di Asian Games 2014 di Incheon. Sempat 'menggila' dengan mencetak 11 gol tanpa kebobolan melawan Timor Leste dan Maladewa, tapi kemudian layu dengan cepat, dimandikan  enam gol tanpa balas oleh Thailand dan dipermak 1-4 oleh Korea Utara.

Barusan, Persipura Jayapura, wakil Indonesia di ajang AFC Cup, digunduli AL-Qadsia  enam gol tanpa balas di rumah sendiri Stadion Mandala Jayapura.  Leg kedua semifinal  yang yang diluar dugaan, karena sebelum laga pelatih Jackson F Tiago sempat sesumbar ingin pesta gol lagi, seperti mereka melumat Al-Kuwait di perempatfinal. Tapi apa daya, justru "The Black" digelontor enam gol dengan mudahnya oleh klub asal Kuwait itu.  Alhasil mimpi ingin berlaga di final dan juara, buyar sudah.

Selain Timnas U-23 dan Persipura, Tim kebanggaan anak negeri, Garuda Jaya  U-19 sebelumnya juga mengalami kemasukan banyak gol dalam ujicoba ke Spanyol. Empat laga melawan tim-tim B atau tim akademi  klub Liga Spanyol, Evan Dimas cs hanya mencetak satu gol dan menerima 13 gol.

Tapi aksi U-19 di Spanyol  bisa "dimaafkan" dan dimaklumi, karena mereka kesana memang pergi belajar. Apalagi lawan-lawan mereka memang kelasnya diatas Garuda Jaya. Kalau pun ada yang menyentil, tentunya punya alasan tersendiri. Misalnya sebatas menyindir  tim ini hanya gagah-gagahan pergi ke Spanyol.

Soalnya dua minggu jelang Piala Asia u-19 2014 digelar di Myanmar yang panas,  mereka justru 'adaptasi' ke daerah dingin. Belum lagi dengan kekalahan-kekalahan telak yang dialami saat iven sesungguhnya sudah diambang pintu, dikhawatirkan akan membuat mental dan psikologis pemain jadi "terbiasa' dengan kekalahan, dan bisa merembet di Piala Asia U-19 2014 di Myanmar.

Kelabu lain, timnas senior Indonesia  yang sedang giat-giatnya berlatih untuk Piala AFF 2014, juga belum bisa dibanggakan. Beberapa kali hasil ujicoba juga  belum menggembirakan.  Ini  menimbulkan rasa  khawatir,  jangan-jangan "Garuda Tua' juga akan mengalami masa kelabu juga di  AFF nanti.

Tapi mudah-mudahan, ketika memasuki bulan baru, masyarakat pecinta sepakbola indonesia bisa menyaksikan "September Kelabu" berubah menjadi   "Oktober ceria" . Harapan terbesar tentunya ada di pundak Timnas U-19 yang akan bertarung di Myanmar,  mereka  bisa menyikat  Uzbekistan, Uni Emirat Arab, dan Australia di fase grup, untuk terus melaju ke babak berikutnya sampai tiket ke Piala Dunia yunior di Selandia Baru bisa diperoleh.

Semoga mereka tak terbiasa dengan kekalahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline