Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Mendesain Ulang Tata Letak Gudang Barang Jadi pada PT XYZ

Diperbarui: 20 Desember 2023   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Badrus salah satu Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan kegiatan kerja praktik atau magang di PT.XYZ yang berada di  desa Lebani Waras, Kec. Wringinanom Kab. Gresik, Jawa Timur.  Berdiri sejak tahun 1971, PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur keramik lantai dan dinding terbesar di Indonesia, serta terkenal hampir diseluruh dunia, terutama dikawasan Asia Tenggara.

PT. XYZ memproduksi beragam motif serta ukuran keramik mulai dari ukuran 25cm x 40cm, 40cm x 40cm, 50cm x 50 cm, 60cm x 60cm, dan 80cm x 80cm. PT. XYZ pernah meraih penghargaan dengan kategori produsen keramik terbesar di Idonesia dengan ukuran 80cm x 80cm.

Kapasitas produksi dari PT. XYZ mampu menghasilkan hingga 10.000 keramik perharinya. Namun, dalam prosesnya mengalami kendala yang terdapat di gudang barang jadi. Dalam proses pencarian barang pada gudang operator membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mencari barang yang nantinya akan dimuat, selain itu pada kegiatan stock opname hasilnya sering tidak akurat serta membutuhkan waktu yang lama. Salah satu yang menyebabkan hal tersebut adalah karena penataan barang pada gudang yang berantakan serta tidak teratur, karena itu pula menyebabkan proses material handling menjadi kurang efisien.

Berawal dari permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang melaksanakan kerja praktik mencoba menyelesaikan masalah tersebut dengan mendesain ulang tata letak gudang barang jadi di PT. XYZ tersebut dengan menggunakan metode Class Based Storage serta Analisis ABC, dimana metode tersebut akan mengklasterkan produk sesuai dengan spesifikasinya, dan produk yang telah terklasifikasi nantinya akan ditempatkan digudang sesuai dengan kelasnya. Dengan dilakukannya kegiatan tersebut nantinya diharapkan proses material handling menjadi lebih efisien dari segi pergerakan alat angkutnya (momen material handling). 

Setelah dilakukan analisis dari penyelesaian masalah diatas maka diperoleh bahwa nilai dari Momen Material Handling pada tata letak awal sebesar 1.485.379 kali pergerakan per bulan dan pada tata letak yang baru (usulan) diperoleh nilai Momen Material Handling sebesar 1.248.960 kali pergerakan per bulan. Dapat disimpulkan setelah dilakukan desain ulang tata letak momen Material Handling mengalami penurunan sebesar 236.419 kali pergerakan per bulan.

Dari hasil tersebut perusahaan dapat menerapkan metode Clased Based Storage dan analisis ABC dalam melakukan peletakan dan penyusunan barang digudang barang jadi sehingga dapat membantu perusahaan, terutama pada departemen gudang barang jadi guna memaksimalkan semua kegiatan didalam gudang itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline