Fajar Shodiq membuka segarnya hari
Menunggu Sang mentari menyingsing menampakkan diri
Apakah ini pagi akhir atau ada satu lagi
Hari-hari yang terlewati seakan tak rela pergi
Pergi meninggalkan apa yang disebut bulan suci
Hati terasa sedih, sedih akan ditinggal pergi
Walau sudah merasa senang, senang telah berjuang
Sedihku karena belum tentu aku kan bertemu lagi
Senangku karena telah terisi malam dan hariku tak usang
Malam-malam indah yang tak pernah mataku di dalamnya terpejam
Hanya bermunajat lewat kalam indah Sang Maha Pemurah