Lihat ke Halaman Asli

BADRUS

Mahasiswa

Srategi Pemerintah dalam Melestarikan Kesenian Ludruk

Diperbarui: 17 Mei 2023   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berbicara tentang ludruk, menurut kamus besar Bahasa Indonesia ludruk adalah kesenian tradisional Jawa Timur berbentuk sandiwara yang dipertontonkan dengan menyanyi dan menari. Pada zaman dulu fungsi ludruk adalah sebagai media aspirasi rakyat kepada pemerintah tentang keresahan yang ada dalam masyarakat. Ludruk menggunakan bahasa jawa sehari-hari. Selain sebagai media aspirasi, dengan lelucon-lelucon yang ada pada ludruk menjadikan ludruk sebagai media hiburan bagi Rakyat Jawa Timur pada saat itu.

Seiring perkembangan zaman tidak banyak generasi muda mengetahui adanya kesenian teater ini. Banyak generasi mudah zaman sekarang lebih tertarik pada tontonan luar negeri. Sehingga mereka tidak mengenal dengan seni teater ini. Di Surabaya sendiri banyak cara atau strategi pemerintah untuk melestarikan seni teater ludruk ini. Salah satunya adalah dengan diadakannya pertunjukan ludruk setiap minggu. Hal tersebut menjadi cara pemerintah untuk melestarikan dan mengenalkan salah satu kesenian dari jawa timur yang bisa dijadikan sebagai tontonan untuk menghibur diri.

Banyak sekali orang tua membawa anak cucu mereka untuk menonton ludruk ini. Cara menontonnya juga sangat mudah dengan kita melihat postingan instagram @cak_durasim kalian bisa mengetahui apakah akan ada pertunjukan ludruk pada minggu ini atau tidak, ludruk yang akan dipertunjukkan berjudul apa?, bertemakan apa?, dan bahkan terdapat info siapa saja nama-nama dibalik pemeran tokoh ludruk tersebut. Untuk tiket sendiri pun banyak yang gratis dan ada juga yang berbayar.

Cara memesan tiket dengan cara meng-instal aplikasi yang bernama cak durasim lalu kita bisa memilih kursi yang mau kita duduki saat menonton. Biasanya tiketnya sering kehabisan sehingga tak kadang terdapat tiket tambahan yang bisa kita ambil di tempat. Untuk tempat pertunjukannya sering di Gedung Cak Durasim yang terletak di Jalan Genteng Surabaya / Museum Seni dan tak jarang pula sering diadakannya di Alun Alun Surabaya di ruang kesenian.

Menurut saya sebagai mahasiswa hal ini sangatlah patut dicontoh oleh kota-kota lain di Indonesia. Dengan tontonan ini kita bisa menghibur rakyat dan juga kita bisa melestarikan atau mengenalkan kesenian teater ludruk ini kepada generasi muda yang saat ini dipengaruhi dengan kemajuan teknologi. Dengan diadakannya kesenian ludruk ini pemerintah juga membuka lowongan kerja menjadi pemeran ludruk.

Saya memiliki salah satu teman yang menjadi pemeran dalam acara ludruk cak durasim. Saya melakukan sedikit wawancara kepada beliau. Kesimpulan wawancara yang saya lakukan adalah para pemeran ludruk yang diadakan cak durasim, mereka bentuknya komunitas yang dimana terdapat beberapa grup di dalamnya. Para pemeran tersebut diberi sedikit upah atas jasanya. Menurut sepengetahuan teman saya upah tersebut diberi oleh pemerintah. Oleh karena itu menurut saya pemerintah sangatlah mendukung akan bakat yang dimiliki oleh rakyatnya sehingga pemerintah memberikan wadah untuk rakyatnya menunjukkan bakat yang dimilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline