Lihat ke Halaman Asli

Badrun Niam

Guru, Peternak dan Penggemar Sepakbola

Mata Rantai Perubahan, Cara Menang Menghadapi Perubahan

Diperbarui: 23 Januari 2021   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by Alexas Fotos (pexels.com)

Kita tau bahwa selama tahun 2020,perubahan akibat pandemi sangat signifikan. Jika dulu sekolah di gedung, sekarang harus via zoom. Jika dulu konser di panggung yang megah, sekarang harus lewat virtual yang kadang sinyal bisa jadi masalah. 

Sebenarnya, perubahan itu sangat diperlukan. Perubahan di era saat ini begitu cepat. Hanya yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang akan bertahan dan menang. Perubahan itu memiliki rumus sederhana:

Dokpri

Ide : berkaitan dengan apa saja yang perlu dilakukan, apa yang bisa kita lakukan, mimpi apa yang akan kita wujudkan dan sebagaimya.
Amal : Berkaitan dengan eksekusi, praktek dan menuntaskan segala macam rencana yang dibuat
Orang: Berkaitan dengan siapa saja yang bekerja mewujudkan ide itu

Rumus tersebut bisa juga diaplikasikan pada diri sendiri. Untuk menggapai impian hidup kita, melakukan perubahan hidup yang lebihh baik dari sebelumnya. Misal, mau masuk kampus impian, mau segera lulus kuliah, ingin membangun bisnis, ingin masuk ke perusahaan idaman dan sebagainya. Apapun mimpi kita, harus ada perubahan dari sebelumnya. 

"Power Rangers saja harus BERUBAH untuk mengalahkan musuh yang datang. Kita pun harus demikian!"

Mengapa ada tanda kali di rumus tersebut? Karena jika ada salah satu unsur saja yang tidak ada alias nol, maka perubahan itu tidak akan terjadi. Maka dari itu idenya harus ada, praktiknya juga ada, orangnya juga harus ada. Minimal diri sendiri yang bergerak, jika ingin membuat perubahan lebih baik. 

Lalu bagaimana menyikapi perubahan yang ada di luar diri kita? Menyikapinya adalah dengan mengenal mata rantai perubahan. 

Berikut mata rantai perubahan:

Mata Rantai Perubahan (Dokumentasi Pribadi)

Pola Pikir

Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda saat melihat sesuatu. Pemikiran ini biasa disebut dengan mindset. Ada orang yang memiliki pemikiran terbuka, ada pula yang tertutup. Orang yang terbuka cenderung fleksibel dan mau mendengarkan atau menyimak dulu sebelum menerima perubahan yang ada. Sedangkan orang berpemikiran tertutup cenderung tidak mau menerima perubahan. Ia berpegang teguh dengan apa yang diyakininya tanpa mau mendengarkan atau menyimak dahulu. Pola pikir  tersebut akan menentukan sikap atau pengambilan keputusan dalam menghadapi situasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline