Lihat ke Halaman Asli

Badrudin Badar

Mahasiswa Pascasarjana

Manusia, Potensi Pendidikan dan Manajemen

Diperbarui: 4 Juli 2024   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia, Potensi Pendidikan dan Manajemen

عَنْ أَبِـيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِـيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُـمَجِّسَانِهِ". (رَوَاهُ البُخَارِي وَمُسْلِم)

Dari Abu Hurairah R.A, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, ayah dan ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi". (H.R. Bukhori dan Muslim).

Dari Hadits di atas kita mengetahui bahwa setiap manusia dianugerahkan potensi untuk berkembang, khususnya dalam masalah tauhid. Anak merupakan anugerah Tuhan dan merupakan amanat bagi orang tua untuk menjaganya. Allah SWT telah menganugerahi anak potensi berupa potensi tauhid dan keimanan yang harus dipupuk dengan sempurna. Sehingga menjadi tanggung jawab orang tua, untuk mengasuh, mendidik, mengenalkan salat, mencintai Rasulullah dan keluarganya, membaca Al-Qur'an dan amalan baik lainnya. Orang tua pun memiliki tanggung jawab untuk mengawasi tumbuh kembang anak agar mereka tidak salah langkah dan tumbuh menuju kesempurnaan. Ini dilakukan agar anak-anak yang dititipkan kepada para orang tua bisa mengoptimalkan dan mengembangkan keyakinan atau potensi mereka secara menyeluruh, sehingga mencapai puncak seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan.

Potensi yang dimiliki manusia perlu dikembangkan dan dibangun melalui pendidikan. Perkembangan manusia dan potensi Pendidikan yang dimiliki manusia penting diberi sentuhan manajemen agar efektif. Manajemen menjadi fungsi engeneering mengawal tumbuh kembang secara optimal.

قَالَ عُرْوَةُ فَكَانَ فِيْمَا ذَكَرَ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : "إِنَّ اللهَ لَا يَنْتَزِعُ العِلْمَ مِنَ النَّاسِ انْتِزَاعًا وَلكِنْ يَقْبِضُ العُلَمَاءَ فَيَرْفَعُ العِلْمَ مَعَهُمْ وَيُبْقِي فِي النَّاسِ رُؤُوْسًا جُهَّالًا يُفْتُوْنَـهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ فَيَضِلُّوْنَ وَيُضِلُّوْنَ". (رَوَاهُ مُسْلِم)

"Urwah berkata: Di antara yang dia sebutkan; bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengangkat ilmu dari manusia setelah Ia berikan kepada mereka, akan tetapi Allah akan mengambil (mewafatkan) para ulama, hingga jika setiap orang alim pergi, akan pergi pula ilmu yang ia miliki, sehingga di dunia ini hanya tersisa orang bodoh, mereka memberi fatwa tanpa landasan ilmu, hingga mereka sesat dan menyesatkan". (Shahih Muslim/4829)".

Dari hadis di atas, kita mengetahui bahwa ilmu itu bisa hilang dari muka bumi ini apabila para ulama yang menjadi sumber ilmu satu persatu diambil oleh Allah SWT. Ini mengisyaratkan agar kita selalu merencanakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dengan merencanakan sesuatu secara optimal kita tidak akan kehilangan apa pun nantinya.

Perencanaan adalah sesuatu yang sangat penting yang harus dilakukan sebelum melakukan sesuatu. Lembaga pendidikan dan semua aktivitas organisasi membutuhkan perencanaan. Perencanaan adalah langkah awal dalam manajemen yang melibatkan penetapan tujuan dan merumuskan langkah-langkah untuk mencapainya. Ini memastikan bahwa organisasi memiliki arah yang jelas dan dapat mengantisipasi kebutuhan sumber daya, waktu, dan anggaran. Dalam lembaga pendidikan, perencanaan melibatkan penyusunan kurikulum, pengelolaan tenaga pengajar, dan perencanaan kegiatan akademik serta non-akademik (Nasution, 2022).

Pengorganisasian adalah pengaturan sumber daya dan tugas untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Ini melibatkan pembentukan struktur organisasi yang efektif, distribusi tanggung jawab, dan alokasi sumber daya yang efisien. Dalam pendidikan, ini berarti menentukan peran dan tugas bagi staf dan pengajar serta memastikan koordinasi yang baik di antara mereka (Prasetijowati & Nurany, 2023).

Pelaksanaan adalah tahap di mana rencana diterapkan dan dioperasionalkan. Ini mencakup semua aktivitas operasional, seperti proses pengajaran, administrasi, dan kegiatan ekstrakurikuler (Indana & Nurvita, 2020). Penting untuk memastikan bahwa semua anggota organisasi memahami tugas mereka dan memiliki motivasi serta sumber daya yang diperlukan untuk menjalankannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline