Lihat ke Halaman Asli

Pemimpin Tak Perlu Harus Tahu Mendalam

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Qolilun qarra, khoirun min katsirin farra/ Sedikit tapi konsisten lebih baik daripada banyak namun terlepas."

Pesan itu yang selalu disampaikan oleh Mbah Kyai Arwani Kudus kepada para santrinya untuk menjaga hafalan Al-Qur'an. Lebih baik hafal sedikit daripada banyak hafal tapi lupa. "Pernah hafal" dengan "lancar menghafal" sangat beda.

Pemimpin, pejabat, atau yang mengayomi masyarakat banyak,bagi saya, harus banyak paham dan pengalaman walau tidak mendalam. Berbeda dengan periset atau ahli, harus paham satu hal, namun mendalam. Dalam praktek, pejabat sangat membutuhkan banyak ahli mendampinginya untuk ketok kebijakan yang "untuk semua". Bagi figur publik, "katsirun farra," tak apa.

Dalam bisnis, "qolilun qarra", itu adalah hal penting untuk menuju "katsirun" yang bukan "farra", namun "katsirun qarra/banyak namun tetap berkembang". Banyak fiqur pengusaha yang meniti dari yang kecil, kecil, kecil, jadi besar, lalu membesar.




  1. Berlayar di Daratan Kering
  2. Pintar Belum Tentu Cerdas
  3. Lebih Utama Tangan Daripada Sendok
  4. Upah Gembira Atas Gaji
  5. Yang Keramat, Yang Konsisten



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline