Lihat ke Halaman Asli

ayub badrin

Ayub Badrin seorang jurnalis

Proses Kreatif Pematangan Karya "Kisah-kisah Tembikar" Teater Rumah Mata

Diperbarui: 1 Agustus 2019   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

*Menuju Temu Teater Se-Sumatera 2019

Minggu, 28 Juli 2019 bapak Ichwan Azhari kembali menghadirkan tamu-tamu istimewa ke Situs Kotta Cinna, pusat Teater Rumah Mata berkarya.

Beliau kali ini menghadirkan  Theresa, wanita asal Inggris (Peneliti Kebudayaan Indonesia) dan  Osmar Tanjung (Komisaris PTPN 4).

Ichwan Azhari pendiri Situs Kotta Cinna mengatakan bila pemerintah daerah di Sumatera Utara belum berkenan melihat geliat gerakan kesenian di Situs Kotta Cinna, pihaknya bisa membuat jalan lain utk menghadirkan orang-orang yang berkompeten dan punya kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan seni budaya di Sumatera Utara.

"Pemerintah seperti kurang peduli dengan kesenian di situs kotta cinna.  Tetapi kita jangan cengeng,  kita cari jalan sendiri dan kita pasti bisa, " kata Ichwan Azhari.

dokpri

Teater Rumah Mata saat ini sedang menyiapkan karya berjudul,  "Kisah-Kisah Tembikar" untuk dipentaskan dalam perhelatan Temu Teater Se-Sumatera pada 2-4 Agustus 2019 di Jambi.

Agus Susilo sutradara reportoar ini mwngatakan ada 9 komunitas teater terbaik dari seluruh provinsi di pulau Sumatera yang diundang dalam perhelatan ini.

"Teater Rumah Mata menjadi duta teater dari Sumatera Utara. Proses karya ini melibatkan 100 persen generasi muda yg tumbuh dan besar di area situs kotta cinna, " ujarnya.

Kisah-kisah Tembikar kata Agus berangkat dari riset proses pembuatan, pendistribusian dan pembentukan peradaban yg berlangsung di Situs Kotta Cinna 11 abad yang lalu. Sebagai upaya menjadikan Situs pusat kesenian dan kebudayaan.

dokpri

"Ada ribuan situs yang tersebar di Sumut, namun sayangnya pemerintah daerah belum ada keseriusan mengelola potensi ini untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi pembangunan," ujarnya.

Kehadiran Osmar Tanjung dan  Theresa kata Agus sebagai jalan lain membangun sinergitas berbagai ekosistem, di luar kesenian untuk melaksanakan amanah UU no. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan juga mengaplikasikan Kongres Kebudayaan Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline